Indonesia Miliki Alat Pendeteksi Covid-19 Melalui Sampel Bau Ketiak
I-nose dari ITS alat pendeteksi melalui sampel bau ketiak yang diproses dengan kecerdasan buatan atau artificial intelligence
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Riset dan Teknologi/ Kepala Badan Riset Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro mengungkapkan Indonesia telah memiliki alat pendeteksi Covid-19 melalui sampel bau ketiak orang.
Inovasi ini merupakan penemuan dari para ilmuwan dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
Bambang mengatakan alat ini menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence.
"I-nose dari ITS alat pendeteksi melalui sampel bau ketiak yang diproses dengan kecerdasan buatan atau artificial intelligence," ujar Bambang pada Rapat Koordinasi Riset dan Inovasi Nasional Tahun 2021 di Graha Widya Bhakti Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan, Kamis (28/1/2021).
Bambang mengatakan sejauh ini sejumlah lembaga dan perguruan tinggi terus melakukan pengembangan teknologi yang terkait dengan penanganan Covid-19.
Baca juga: Gunung Merapi Meletus, BPBD Sebut Belum Ada Ancaman Bahaya Lebih Luas, Imbau Warga agar Tak Panik
Baca juga: Gunung Merapi Meletus Besar, PVMBG Beri Imbauan, Rilis Daftar Wilayah Berpotensi Bahaya
Baca juga: Menag Yakin Kapolri Jenderal Listyo Sigit Jamin Toleransi dan Ibadah Umat
Penemuan-penemuan ini dikembangkan dalam Konsorsium Covid-19 yang berguna untuk mendorong hasil inovasi anak bangsa.
"Berbagai produk hasil riset dan inovasi Konsorsium Covid-19 terus dikembangkan dengan mempertimbangkan 4T yakni Testing, tracing, tracking, dan treatment. Dilakukan dengan sistemik," ucap Bambang.
Penemuan ini, merupakan satu dari beberapa hasil penemuan para inovator di Indonesia dalam penanganan Covid-19.
Sebelumnya UGM telah mengembangkan GeNose.
Alat tes Covid-19 yang menggunakan embusan nafas buatan UGM, yakni GeNose, lalu perangkat tes Rapid Antigen buatan Universitas Padjajaran, Cepad.