Bergejala Covid-19 Tapi RT PCR Atau Rapid Antigen Negatif, Pelaku Perjalanan Tidak Boleh Berpergian
Ada aturan khusus yang mengatur selama libur panjang dan libur keagamaan Imlek tahun 2021. Jika bergejala tapi rapid antigen negaif tidak boleh pergi.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Anita K Wardhani
Jika terasa lebih memburuk, Anda patut curiga itu adalah gejala Covid-19, dan sebaiknya segera memeriksakan diri.
5. Tanda-tanda darurat
Pada beberapa pasien, saat kondisi memburuk, mengalami sejumlah kondisi darurat.
CDC mengingatkan, jika tubuh tidak mampu untuk bangun atau beranjak dari posisi berbaring, atau kehilangan respons, hal ini bisa jadi tanda serius bahwa Anda membutuhkan perawatan segera.
Jika seseorang menunjukkan gejala di atas disertai bibir biru, sulit bernapas, dan nyeri dada, maka harus segera mencari bantuan.
6. Masalah pencernaan
Awalnya, para peneliti tidak menganggap diare atau masalah lambung sebagai tanda Covid-19.
Akan tetapi, pendapat tersebut berubah.
"Dalam sebuah penelitian di China, di mana mereka melihat beberapa pasien yang paling awal, sekitar 200 pasien, ditemukan gejala pencernaan (gastrointestinal," kata Kepala Koresponden Medis CNN Dr. Sanjay Gupta.
Studi tersebut menunjukkan, saat gejala awal terinfeksi, beberapa penderita mengalami masalah pencernaan seperti diare dan seringkali tak disertai demam.
Pasien yang mengalami masalah pencernaan ini kebanyakan terlambat menjalani uji Covid-19 dibandingkan pasien yang mengalami gejala sesak napas.
Penelitian itu juga menunjukkan mereka (yang mengalami gejala masalah pencernaan) membutuhkan waktu lebih lama untuk menyingkirkan virus dari tubuhnya.
7. Mata merah
Penelitian di China, Korea Selatan, dan beberapa negara lain menunjukkan, sekitar 1 hinga 3 persen penderita Covid-19 juga mengalami gejala konjungtivitis atau mata merah muda.
Ketika kondisi ini terjadi, maka sudah ada potensi untuk menularkan.
Konjungtivitis terjadi akibat peradangan karena adanya virus pada lapisan jaringan tipis dan transparan yang menutupi bagian putih mata dan bagian dalam kelopak mata yang disebut konjungtiva.
Kondisi mata merah muda patut dicurigai sebagai tanda Covid-19 saat diikuti beberapa tanda lain seperti demam, batuk, atau sesak napas.
8. Kehilangan bau dan rasa
Hilangnya kemampuan dalam mencium bau dan rasa bisa menjadi gejala yang tidak biasa pada penderita Covid-19 dengan tingkatan kasus ringan hingga sedang.
Sejumlah ahli menyebutkan, anosmia, yang berarti hilangnya penciuman, ditemukan menjadi salah satu gejala yang dialami sejumlah pasien.
Hal ini juga membuat berkurangnya napsu makan penderita.
Menurut American Academy of Otolaryngology-Head and Neck Surgery, anosmia ditemukan terjadi pada pasien positif Covid-19 yang tak mengalami gejala lainnya.
Analisis baru pada kasus ringan di Korea Selatan juga menunjukkan hal yang sama. Sekitar 30 persen pasien kehilangan kemampuan penciuman.
Di Jerman, pasien yang dikonfirmasi juga memperlihatkan anosmia.
9. Kelelahan
Orang yang mengalami kelelahan ekstrem bisa menjadi tanda awal virus corona.
WHO melaporkan, hampir 40 persen dari 6.000 orang positif Covid-19 mengaku seperti mengalami kelelahan.
Rasa lelah ini bahkan dapat berlanjut lama setelah virus hilang.
Laporan sejumlah penelitian menyebutkan, orang-orang yang telah pulih dari Covid-19 mengaku masih merasa kelelahan dan kekurangan energi setelah masa pemulihan beberapa minggu.
10. Sakit kepala, sakit tenggorokan, dan hidung tersumbat
Laporan WHO juga menemukan, hampir 14 persen dari hampir 6.000 pasien Covid-19 di China mengalami gejala sakit kepala dan sakit tenggorokan.
Sementara, hampir 5 persen mengalami hidung tersumbat.
Meskipun bukan tanda umum dan lebih mirip ke flu, akan tetapi gejala Covid-19 pada dasarnya bisa tampak seperti flu termasuk sakit kepala dan masalah pencernaan.
Artikel sebagian dipublikasikan Kompas.com dengan judul "10 Gejala Kunci Terinfeksi Virus Corona, Tetap Waspada karena Covid-19 Belum Reda",
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.