Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Genjot Testing dan Tracing Covid-19, Menkes Minta Jokowi Tidak Panik

Budi meminta Komisi IX DPR RI membantu pihaknya meredam kepanikan publik apabila kasus Covid-19 mengalami kenaikan nantinya.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Genjot Testing dan Tracing Covid-19, Menkes Minta Jokowi Tidak Panik
WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Warga melakukan swab test antigen di Halaman Polsek Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (2/2/2021). Polsek Gambir melakukan pemeriksaan swab Antigen bagi warga kurang mampu dengan tujuan mengetahui warganya sehat. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha 

Hal ini terbukti dengan Positivity Rate yang tergolong tinggi sekali, bahkan sempat mencapai 30% lebih pada Januari lalu, atau 6 kali lipat dari standar WHO sebesar 5%.

"Angka tidak riil ini yang juga membuat pemetaan di lapangan menjadi tidak akurat, sehingga kebijakan penanganan menjadi kurang efektif," jelas Charles.

"Keberanian Menkes belum lama ini yang mengakui testing selama ini salah secara epidemologi, juga patut diapresiasi.
Oleh karenanya, langkah perbaikan Menkes yang akan menggenjot testing dengan metode swab antigen terhadap 15-30 orang kontak erat per kasus aktif dalam waktu 72 jam, harus didukung," imbuhnya.

Menurutnya, langkah yang diambil Menkes sudah membuahkan hasil baik di India yang berpenduduk 1,4 miliar.

Pada September 2020, dengan metode tersebut, India memiliki kasus baru 100.000 per hari.

Namun empat bulan kemudian terjun bebas ke 9.000-an atau terendah dalam 8 bulan terakhir.

"Kami berharap dengan metode testing dan tracing baru, yang berjalan simultan dengan program vaksinasi, bisa meredam penyebaran Covid-19.

Berita Rekomendasi

Tidak boleh ada euforia ataupun kelonggaran protokol kesehatan sebelum Covid-19 benar-benar hilang dari Indonesia," pungkas Charles.

Terpisah, sebanyak 29.736 personel TNI dari unsur Babinsa, Babinpotmar, dan Babinpotdirga dikerahkan untuk mendukung program pemerintah dalam pelaksanaan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Skala Mikro di tujuh provinsi di Jawa-Bali.

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto memimpin Apel Gelar Kesiapan Tenaga Vaksinator dan Tracer Covid-19 di Plaza Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.

Dalam sambutannya, Hadi menyampaikan apel tersebut menjadi bukti komitmen TNI mendukung program pemerintah dalam pelaksanaan PPKM Skala Mikro di Jawa-Bali.

“Untuk itu, TNI akan mengerahkan 27.866 Babinsa, 1.768 Babinpotmar, dan 102 Babinpotdirga di 7 provinsi di Jawa-Bali melaksanakan PPKM Skala Mikro,” kata Hadi.

Sebelum diterjunkan di wilayah kerjanya masing-masing, para Babinsa, Babinpotmar, dan Babinpotdirga tersebut akan diberi pelatihan menjadi tracer (pelacak) Covid-19. Selain itu mereka akan bertugas sebagai penegak disiplin protokol kesehatan.

Hadi juga menyampaikan Babinsa yang merupakan ujung tombak TNI di tengah masyarakat dapat menjadi agen pencegahan, pendeteksian dan penanggulangan terhadap Covid-19 di Desa.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas