Ingat Ya, Rapid Test Antigen di Puskesmas Bukan untuk Syarat Perjalanan
Siti Nadia Tarmizi, berharap masyarakat tidak memanfaatkam fasilitas rapid test atau tes cepat antigen yang ada di Puskesmas sebagai pemenuhan syarat
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes RI, Siti Nadia Tarmizi, berharap masyarakat tidak memanfaatkan fasilitas rapid test atau tes cepat antigen yang ada di Puskesmas sebagai pemenuhan syarat perjalanan.
Ia mengatakan, pemerintah telah jelas mengatur bahwa masyarakat yang hendak melakukan perjalanan harus menyertakan hasil rapid test antigen yang dilakukan secara mandiri.
"Untuk syarat perjalanan sudah jelas harus dilakukan secara mandiri. Pelaporan penggunaannya harus bisa kita monitor jumlah penggunaan harus digunakan 100% untuk pemeriksaan kasus suspek maupun kasus kontak erat," ujarnya dalam konferensi pers virtual di Youtube Kementerian Kesehatan, Rabu (10/2/2021).
Pemerintah ujar Nadia, terus memperkuat pelaksanaan 3T (testing-tracing-treatment).
Sebagai percepatan testing, Kementerian kesehatan kini mendistribusikan rapid test atau tes cepat antigen ke sejumlah puskesmas sebagai penegak diagnosis Covid-19.
"Sesuai arahan Bapak Menteri Kesehatan bahwa rapid test antigen ini digunakan untuk kepentingan epidemiologi. Jadi untuk mendiagnosis. Jangan sampai kemudian, antigen ini digunakan untuk skrining atau pun untuk seseorang melakukan perjalanan," jelas Nadia.
*Pemeriksaan Rapid Test Antigen di Puskesmas Gratis untuk Kasus Suspek dan Kontak Erat*
Kementerian Kesehatan memastikan sama seperti RT-PCR, rapid test atau tes cepat antigen di Puskesmas untuk penelusuran kontak tidak dipungut biaya atau gratis.
Baca juga: Gratis Rapid Test Antigen untuk Kontak Erat di Puskesmas
Untuk jika masyarakat merasa memiliki gejala Covid-19 dapat segera mendatangi puskesmas untuk meminta layanan tes cepat antigen.
"Ini program pemerintah yang artinya masyarakat kalau merasa ada gejala dan akan memeriksakan dirinya positif atau tidak, silahkan datang untuk dilakukan pemeriksaan dan tidak ada biaya untuk pemeriksaan dengan rapid antigen ini," tambah Nadia.
Juru bicara vaksinai ini menuturkan, jika telah dinyatakan positif maka kontak erat juga turut dilakukan pemeriksaan tes cepat antigen ini
"Setelah misalnya positif akan dilakukan dari orang yang positif ini atau pelacakan kasus kurang lebih 20 sampai 30 orang sebagai antisipasi," ujarnya.