WHO Perluas Investigasi Asal Usul Covid-19 Hingga ke Asia Tenggara
WHO mengatakan bahwa 'sangat tidak mungkin' bahwa virus corona (Covid-19) tersebar melalui kebocoran di laboratorium Institut Virologi Wuhan, China.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa 'sangat tidak mungkin' bahwa virus corona (Covid-19) tersebar melalui kebocoran di laboratorium Institut Virologi Wuhan, China.
Ini merupakan temuan utama dari investigasi yang dilakukan WHO selama dua pekan di China, untuk mencoba memecahkan misteri asal usul pandemi Covid-19.
Dikutip dari laman Fortune.com, Senin (15/2/2021), kesimpulan yang diumumkan oleh pejabat WHO dalam konferensi pers pada Selasa lalu, semuanya mengesampingkan teori yang disampaikan beberapa pejabat AS, bahwa Covid-19 bocor secara sengaja maupun tidak disengaja dari laboratorium di Wuhan.
Baca juga: Jumlah Tracer Indonesia Hanya 5.000, Wuhan Punya 10.000 Tracer Untuk 10 Juta Penduduk
Baca juga: China Akhirnya Umumkan Sumber Awal Munculnya Covid-19 di Wuhan
Sebaliknya, para Ahli dari WHO ini mengatakan bahwa kemungkinan besar kemunculan Covid-19 bermula dari kelelawar dan ditularkan ke manusia melalui hewan lain, seperti cerpelai.
Ketua tim investigasi dari WHO Peter Ben Embarek mengatakan dalam konferensi pers tersebut, terkait kemungkinan adanya penularan melalui hewan ke manusia.
"Spesies inang perantara adalah jalur yang paling mungkin," kata Embarek.
Namun, para Ahli WHO ini masih memiliki banyak pertanyaan lainnya yang belum terjawab.
Mereka mengatakan bahwa tim tidak dapat menentukan secara tepat bagaimana atau kapan virus ini kali pertama ditularkan ke manusia atau bahkan apakah Covid-19 ini memang berasal dari China.
Embarek mengkonfirmasi bahwa Pasar Makanan Laut Grosir Huanan di Wuhan, tetap menjadi sumber yang paling mungkin dari dugaan kemunculan wabah awal.
Namun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui apakah virus itu masuk melalui hewan hidup di sana atau diimpor melalui produk makanan beku (frozen food) dari luar China daratan.
Sementara anggota tim investigasi lainnya dari WHO, Peter Daszak mengatakan bahwa pelacakan rantai pasokan pasar harus diperluas ke negara lainnya di luar China, terutama ke tempat lain di kawasan Asia Tenggara.
Banyak dari temuan WHO yang tidak meyakinkan, namun mereka memiliki satu hasil yang jelas, yakni secara tidak langsung mendukung asumsi yang digulirkan China.
Perlu diketahui, media pemerintah negara itu telah lama mendukung gagasan bahwa Covid-19 tidak berasal dari China.