WHO Perluas Investigasi, Epidemiolog: Ini Zoonotic Virus, Bukan Cari Asal Tempat, Tapi Jenis Hewan
Epidemiolog menanggapi rencana WHO memperluas cakupan wilayah investigasi asal mula munculnya virus corona (Covid-19) hingga ke kawasan Asia Tenggara.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
Sehingga investigasi ini diperlukan untuk memilah hewan mana saja yang memungkinkan terlibat dalam penyebaran virus.
Karena menurutnya, tidak mungkin untuk memusnahkan seluruh hewan.
"Dan ternyata di hewan pun banyak yang bisa menjadi inang dari SARS-CoV-2 ini. Kan tidak mungkin memusnahkan hewan semua," jelas Dicky.
Oleh karena itu, kedepannya, ia menilai pengelolaan kesehatan hewan harus menjadi perhatian khusus agar pandemi ini tidak kembali terulang di masa mendatang.
"Artinya kita harus mengelola kesehatan hewan ini, sehingga tidak berpotensi menularkan kembali ke manusia," pungkas Dicky.
Diduga Dari Kelelawar
Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa 'sangat tidak mungkin' virus corona (Covid-19) tersebar melalui kebocoran di laboratorium Institut Virologi Wuhan, China.
Ini merupakan temuan utama dari investigasi yang dilakukan WHO selama dua pekan di China, untuk mencoba memecahkan misteri asal usul pandemi Covid-19.
Dikutip dari laman Fortune.com, Senin (15/2/2021), kesimpulan yang diumumkan oleh pejabat WHO dalam konferensi pers pada Selasa lalu, semuanya mengesampingkan teori yang disampaikan beberapa pejabat AS, bahwa Covid-19 bocor secara sengaja maupun tidak disengaja dari laboratorium di Wuhan.
Para Ahli dari WHO ini mengatakan bahwa kemungkinan besar kemunculan Covid-19 bermula dari kelelawar dan ditularkan ke manusia melalui hewan lain, seperti cerpelai.
Ketua tim investigasi dari WHO Peter Ben Embarek mengatakan dalam konferensi pers tersebut, terkait kemungkinan adanya penularan melalui hewan ke manusia.
"Spesies inang perantara adalah jalur yang paling mungkin," kata Embarek.
Namun, para Ahli WHO ini masih memiliki banyak pertanyaan lainnya yang belum terjawab.
Mereka mengatakan bahwa tim tidak dapat menentukan secara tepat bagaimana atau kapan virus ini kali pertama ditularkan ke manusia atau bahkan apakah Covid-19 ini memang berasal dari China.