Penjelasan Fenomena Delirium, Gejala Baru Covid-19 yang Buat Pasien Sulit Fokus dan Suka Melamun
Pakar Pendamping dan Dukungan Psikososial Kebencanaan saat menjelaskan terkait fenomena delirium, sebuah gejala baru bagi pasien Covid-19.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
- Konsumsi obat-obatan tertentu atau keracunan obat, seperti obat pereda nyeri, obat tidur, anti-alergi (antihistamin), obat asma, kortikosteroid, obat untuk kejang, obat penyakit Parkinson, serta obat untuk gangguan mood.
- Kecanduan alkohol dan gejala putus alkohol.
- Keracunan, misalnya sianida atau karbon monoksida.
- Operasi atau prosedur medis lainnya yang melibatkan pembiusan.
- Penyakit kronis atau berat, seperti gagal ginjal.
- Malnutrisi.
- Dehidrasi.
- Gangguan tidur atau gangguan emosi.
- Gangguan elektrolit, seperti hiponatremia.
- Demam akibat infeksi akut, khususnya pada anak.
- Infeksi pada organ yang menyebar ke seluruh tubuh.
- Kadar gula dalam darah yang rendah (hipoglikemia).
- Penyakit cerebrovaskular, seperti stroke.
- Perubahan lingkungan atau perpindahan ruangan.
Baca juga: Gejala Baru Covid-19 yang Banyak Menyerang Lansia, Wapadai Delirium
Baca juga: Update Covid-19 Global 17 Februari: Total Infeksi di Seluruh Dunia Tembus 110 Juta