Kerumununan Vaksinasi di Tanah Abang Disorot, Epidemiolog: Harus Minim Kontak dan Sesingkat Mungkin
Epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman menyoroti video kegiatan vaksinasi covid-19 massal yang picu kerumunan di Tanah Abang.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
![Kerumununan Vaksinasi di Tanah Abang Disorot, Epidemiolog: Harus Minim Kontak dan Sesingkat Mungkin](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/skrining-pedagang-pasar-tanah-abang-untuk-vaksinasi-covid-19_20210216_211730.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman menyoroti video kegiatan vaksinasi virus corona (Covid-19) secara massal yang dilakukan terhadap pedagang di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Selasa (23/2/2021).
Dalam video tersebut, antrean para pedagang yang hendak menunggu vaksinasi justru menimbulkan kerumunan dan akhirnya dibubarkan.
Menanggapi peristiwa itu, menurutnya, apapun intervensi pemerintah yang dilakukan untuk menekan angka penyebaran Covid-19 dalam situasi pandemi, tentunya harus tetap memperhatikan sejumlah hal.
Termasuk saat melaksanakan program vaksinasi di tempat umum.
![Petugas kesehatan melakukan screening (skrining) kepada pedagang Pasar Tanah Abang di Blok A Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (16/2/2021). Skrining kesehatan dilakukan kepada pedagang, petugas keamanan, dan pekerja pelayanan publik di Pasar Tanah Abang sebelum dilaksanakan pemberian vaksin Covid-19 pada Rabu (17/2/2021). Tribunnews/Herudin](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/skrining-pedagang-pasar-tanah-abang-untuk-vaksinasi-covid-19_20210216_205822.jpg)
Hal ini dilakukan untuk mencegah timbulnya klaster baru Covid-19.
"Bukan hanya vaksinasi, setiap intervensi dalam situasi pandemi, baik testing, tracing termasuk vaksinasi ini ataupun layanan kesehatan umum lainnya, apakah di Puskesmas atau rumah sakit harus menerapkan beberapa hal," ujar Dicky, kepada Tribunnews, Rabu (24/2/2021) malam.
Dicky menyebut hal pertama yang harus dilakukan yakni mengurangi kontak antara satu orang dengan orang lainnya.
"Pertama adalah dibuat seminimal mungkin kontak, seminimal mungkin, jadi contactless," jelas Dicky.
Selanjutnya, aktivitas yang dilakukan pun harus dilaksanakan secara singkat, jika perlu kurang dari 15 menit.
Hal ini untuk meminimalisir penyebaran Covid-19.
![Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada pedagang di Pasar Tanah Abang Blok A, Jakarta Pusat, Rabu (17/2/2021). Vaksinasi Covid-19 tahap kedua yang diberikan untuk pekerja publik dan lansia itu dimulai dari pedagang Pasar Tanah Abang. Tribunnews/Herudin](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/vaksinasi-covid-19-bagi-pedagang-pasar-tanah-abang_20210217_174337.jpg)
"Kedua, dibuat sesingkat mungkin aktivitas itu atau ada di lokasi itu, sesingkat mungkin, bahkan kalau bisa kurang dari 15 menit," kata Dicky.
Bahkan di negara maju, kata dia, proses vaksinasi pun hanya berlangsung kurang dari 15 menit.
"Dan di negara-negara maju diupayakan mereka rata-rata 15 menit ya dalam proses vaksinasi itu, bahkan tidak lebih dari 10 menit lah," tegas Dicky.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.