Pimpinan Komisi X Minta Pemerintah Pastikan Guru Honorer Mendapat Vaksin
Hetifah mengharapkan vaksinasi tenaga pendidik maka akan meminimalisir risiko terpapar Covid-19
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah menargetkan sebanyak 5 juta tenaga pendidik baik guru maupun dosen mendapatkan prioritas vaksinasi dalam tahap kedua.
Vaksinasi tersebut dimulai pada Rabu (24/2) di SMAN 70 Jakarta dan diharapkan akan rampung pada Juni 2021.
Harapannya, pada bulan Juli 2021 kegiatan belajar mengajar tatap muka sudah dapat berlangsung.
Hal tersebut disambut dengan baik oleh Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian.
Hetifah mengharapkan vaksinasi tenaga pendidik maka akan meminimalisir risiko terpapar Covid-19.
“Kami harap dengan vaksinasi belajar tatap muka bisa segera jalan, karena banyak sekali sebenarnya dampak kurang baik dan kesenjangan dengan pembelajaran jarak jauh yang sudah berjalan selama setahun ini," ujar Hetifah, ketika dihubungi Tribunnews.com, Jumat (26/2/2021).
Baca juga: Ditjenpas Belum Agendakan Vaksinasi Warga Binaan Rutan dan Lapas
"Dengan vaksinasi guru, risiko diminimalisir, bukan berarti tidak ada. Meski tatap muka, protokol tetap harus jalan, misalnya dengan sistem shift, jaga jarak meja, dan masker harus selalu dipakai," imbuhnya.
Hetifah berharap orangtua dan institusi pendidikan sudah dapat mempersiapkan hal tersebut dalam beberapa bulan kedepan.
Selain itu, politikus Golkar tersebut meminta pemerintah juga memastikan guru honorer mendapatkan vaksin sebagai tenaga pendidik.
"Jangan sampai terjadi pembedaan status, karena semua sama-sama langsung bertatap muka dengan masyarakat.
Baca juga: Tinjau Vaksinasi di Istora Senayan, Maruf Bicara Pentingnya Event Olahraga bagi para Atlet
Data di dapodik harus akurat, jangan sampai ada yang tidak mendapatkan karena permasalahan administrasi,” tegasnya.
Lebih lanjut, Hetifah mengatakan bahwa semua pihak harus melihat perkembangan beberapa bulan ke depan untuk memutuskan langkah terbaik menghadapi pandemi Covid-19.
"Kita lihat beberapa bulan kedepan, bagaimana efektivitas vaksin ini dalam menghambat penyebaran virus. Semoga semua berjalan lancar," tandasnya.