Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kasus Infeksi Covid-19 Dunia Melonjak Pertama Kalinya dalam 7 Minggu, WHO: Vaksin Saja Tak Cukup

Kasus infeksi virus corona secara global meningkat minggu lalu untuk pertama kalinya dalam tujuh minggu.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Kasus Infeksi Covid-19 Dunia Melonjak Pertama Kalinya dalam 7 Minggu, WHO: Vaksin Saja Tak Cukup
Hector RETAMAL / AFP
Anggota tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyelidiki asal-usul virus corona Covid-19, mengenakan alat pelindung terlihat selama kunjungan mereka ke Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Hewan Hubei di Wuhan, Provinsi Hubei tengah China pada 2 Februari 2021 . 

TRIBUNNEWS.COM - Kasus infeksi virus corona secara global meningkat minggu lalu untuk pertama kalinya dalam tujuh minggu.

Hal ini disampaikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Senin (1/3/2021).

Kepala teknis WHO, Maria Van Kerkhove menilai harus ada peringatan kepada seluruh negara.

"Kita perlu memiliki peringatan keras untuk kita semua bahwa virus ini akan pulih jika kita membiarkannya," kata Maria, dikutip dari SCMP

"Dan kita tidak bisa membiarkannya," sambungnya.

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan peningkatan kasus itu memang mengecewakan.

Baca juga: WHO Peringatkan Kemungkinan Besar Pandemi Covid-19 Bakal Jadi Endemik

Baca juga: POPULER INTERNASIONAL: 9 Virus & Penyakit Berbahaya Versi WHO | Pengantin Pria Ditampar saat Akad

Tedros Adhanom Ghebreyesus saat rapat di kantor WHO di Genewa Swiss pada 5 Oktober 2020
Tedros Adhanom Ghebreyesus saat rapat di kantor WHO di Genewa Swiss pada 5 Oktober 2020 (Christopher Black / World Health Organization / AFP)

Namun menurutnya hal ini juga tidak mengejutkan.

Berita Rekomendasi

Tedros mendesak semua negara agar tidak mengendurkan langkah-langkah dalam memerangi virus ini.

Menurut Tedros, masih terlalu dini bila negara-negara hanya mengandalkan program vaksinasi tanpa tindak pencegahan lain.

"Jika negara hanya mengandalkan vaksin, mereka membuat kesalahan."

"Langkah-langkah kesehatan masyarakat dasar tetap menjadi dasar dari respon tersebut," jelasnya.

Tedros mencatat, negara Ghana dan Pantai Gading menjadi negara pertama yang mulai melakukan vaksinasi menggunakan vaksin dari Covax.

Covax sendiri merupakan program pengembangan vaksin internasional bagi negara berkembang atau berpenghasilan rendah.

Meskipun begitu, Tedros mengecam negara-negara kaya yang menimbun dosis vaksin Covid-19.

Dia mengatakan bahwa semua orang di dunia menjadi prioritas untuk dilindungi.

"Sangat disesalkan bahwa beberapa negara terus memprioritaskan vaksinasi pada orang dewasa muda yang lebih sehat dengan risiko penyakit yang lebih rendah di populasi mereka sendiri, di depan petugas kesehatan dan orang tua di tempat lain," kata Tedros.

Pakar kedaruratan WHO, Mike Ryan mengatakan, perang global melawan virus corona saat ini lebih baik daripada 10 minggu lalu, sebelum vaksin diluncurkan.

Baca juga: Pidato Donald Trump di CPAC 2021: Terus Serang Joe Biden, Beri Isyarat akan Maju Pilpres AS 2024

Baca juga: Reaksi ICW Hingga Kriminolog saat Koruptor Tahanan KPK Divaksin Duluan

Ilustrasi vaksin
Ilustrasi vaksin (freepik.com)

Tetapi masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa virus mulai terkendali.

"Masalahnya adalah kita mengendalikan virus dan virus mengendalikan kita."

"Dan sekarang virus itu sangat terkendali," kata Ryan.

Selasa (2/3/2021) ini, Worldometers mencatat 114.978.499 kasus infeksi Covid-19 di dunia terhitung sejak awal pandemi.

Ada 2,5 juta kematian dengan 90,6 juta pasien telah sembuh.

Amerika Serikat masih duduk di posisi pertama negara dengan jumlah kasus dan kematian terbanyak.

Selasa ini tercatat 29 juta kasus dengan hampir 50 ribu penambahan kasus baru.

Angka kematian bertambah 1.300 lebih menjadi 527.159.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas