Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Varian Baru Covid-19 Masuk ke Indonesia Lewat Dua TKW Asal Karawang, Satgas Bentuk 2 Tim Khusus

Termasuk jika tidak menerapkan 5M seperti Mencuci tangan, Memakai masker, Menjaga jarak minimal 2 meter, Membatasi mobilitas

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Varian Baru Covid-19 Masuk ke Indonesia Lewat Dua TKW Asal Karawang, Satgas Bentuk 2 Tim Khusus
Tribunnews/JEPRIMA
Ilustrasi: Tenaga kesehatan saat menunjukkan sampel tes usap antigen COVID-19 di Sekretariat Pewarta Foto Indonesia (PFI) Pusat di kawasan Ampera, Jakarta Selatan, Minggu (14/2/2021). Dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN), PFI Pusat bekerja sama dengan Pagar Nusa menggelar tes usap antigen COVID-19 gratis bagi pewarta foto dan warga sekitar untuk mencegah penyebaran dan penularan COVID-19. Tribunnews/Jeprima 

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan, dalam menekan peluang adanya mutasi virus Sars-Cov2 yang masuk, harus dilakukan menekan replikasi atau infeksi virus dengan menghambat laju penularan.

"Caranya dengan ketat menerapkan disiplin protokol kesehatan bagi masyarakat. Sehingga tidak ada ruang bagi virus untuk mereplikasi dirinya," jelas dia.

Wiku mengingatkan masyarakat jangan pernah lengah dalam menerapkan protokol kesehatan, utamanya 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan. "Diharapkan jangan sampai masyarakat menjadi korban terpaparnya kasus Covid-19," ujar Wiku.

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng M Faqih mengatakan, adanya temuan mutasi Sars-Cov2 yang masuk ke Indonesia semakin menguatkan protokol kesehatan 3M makin penting dijalankan.

"Karena dinamikanya luar biasa dan mutasinya di berapa tempat dan yang terbaru dari Inggris ini semakin menguatkan ke kita bahwa langkah 3M itu tidak boleh kendor," ujar Daeng.

Ia mengatakan, meski vaksinasi terus berjalan, pelayanan terhadap yang sakit harus dilakukan. Kemudian strategi testing, tracing, dan treatment juga dilakukan.

"Tapi 3M ini tidak boleh kendor karena untuk mengurangi penapis atau membentengi dari mutasi mutasi yang berubah terus ya apalagi mutasi baru yang kita takutkan dari Inggris ini," ungkapnya.

Berita Rekomendasi

"Kalau 3M tidak kendor maka saya yakin pasti kita masih bisa menangkal virus corona," sambung Daeng.

Riset Vaksin

Petugas medis menyuntikan vaksin Covid-19 Sinovac dosis pertama kepada seorang pejabat Pemerintah Kota Bandung pada pelaksanaan Gebyar Vaksinasi Covid-19 Bagi Pelayan Publik Pemerintah Kota Bandung, di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Selasa (2/3/2021). Kegiatan vaksinasi Covid-19 tahap ke-2 secara massal itu diperuntukan bagi pemuka agama, anggota DPRD Kota Bandung dan para pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Bandung. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Kemunculan strain baru virus corona (Covid-19) dari mutasi SARSCoV2 di Indonesia yang berasal dari Inggris dan disebut B117 menimbulkan pertanyaan baru terkait apakah program vaksinasi yang digiatkan pemerintah masih efektif melawan temuan baru ini?.

Perlu diketahui, saat ini pemerintah menggunakan vaksin Sinovac yang diproduksi oleh perusahaan biofarmasi asal China, Sinovac Biotech Ltd.

Proses vaksinasi pun telah memasuki tahap kedua yang menargetkan kelompok lanjut usia (lansia) dan petugas pelayanan publik.

Sedangkan tahap pertama telah dilangsungkan dengan menargetkan tenaga kesehatan (nakes).

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas