Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Varian Baru Covid-19 Masuk ke Indonesia Lewat Dua TKW Asal Karawang, Satgas Bentuk 2 Tim Khusus

Termasuk jika tidak menerapkan 5M seperti Mencuci tangan, Memakai masker, Menjaga jarak minimal 2 meter, Membatasi mobilitas

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Varian Baru Covid-19 Masuk ke Indonesia Lewat Dua TKW Asal Karawang, Satgas Bentuk 2 Tim Khusus
Tribunnews/JEPRIMA
Ilustrasi: Tenaga kesehatan saat menunjukkan sampel tes usap antigen COVID-19 di Sekretariat Pewarta Foto Indonesia (PFI) Pusat di kawasan Ampera, Jakarta Selatan, Minggu (14/2/2021). Dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN), PFI Pusat bekerja sama dengan Pagar Nusa menggelar tes usap antigen COVID-19 gratis bagi pewarta foto dan warga sekitar untuk mencegah penyebaran dan penularan COVID-19. Tribunnews/Jeprima 

Vaksinasi yang menggunakan vaksin Sinovac ini memerlukan dua kali dosis suntikan yang diberi jeda 14 hari, ini dilakukan untuk membentuk antibodi pada tubuh. Lalu apakah vaksinasi yang tengah dilakukan saat ini efektif dalam melawan strain baru Covid-19?

Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengatakan bahwa pemerintah harus melakukan riset terhadap strain baru yang disebut B117 dan diduga berasal dari Inggris ini. "Terkait vaksin, ya harus jujur kita akui kita harus lakukan riset, harus kita ada riset terhadap strain baru ini," ujar Dicky.

Hasil riset ini yang nantinya akan menjawab apakah vaksin yang digunakan pemerintah masih menunjukkan efektivitas yang tinggi terhadap strain baru Covid-19. Atau malah justru menunjukkan efikasi yang turun terhadap mereka yang telah mendapatkan vaksinasi.

"Apakah masih efektif, seberapa (efektif)? Kalau efektif ya saya kira ada, tapi seberapa jauh pengaruhnya?. Menurunkan efikasi atau tidak, tentu harus diketahui melalui riset," ujar Dicky.

Kendati demikian, ia menegaskan bahwa efektivitas vaksin terhadap virus ini tetap ada, namun persentasenya belum bisa dipastikan. Terutama jika merujuk pada strain baru yang diduga berasal dari Inggris ini.

"Bahwa itu ada dampak atau efek protektif, saya kira masih ada, apalagi ini kalau bicara strain baru yang ditemukan dari Inggris," kata Dicky.

Menurutnya, lain halnya jika strain yang masuk ke Indonesia berasal dari mutasi SARS-CoV-2 yang berasal dari Afrika Selatan (Afsel). Ia bisa memperkirakan adanya penurunan efikasi mereka yang tervaksinasi saat menghadapi strain virus yang disebut lebih menular jika dibandingkan temuan strain di Inggris.

Berita Rekomendasi

Kendati demikian, penurunan efikasi ini pun masih belum bisa dipastikan berapa angkanya. "Tapi kalau strain baru yang Afrika Selatan, ya kita bisa memprediksinya pasti ada penurunan (efikasi), tapi berapa?," jelas Dicky.

Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya melakukan riset terhadap strain baru B117 ini. "Sekali lagi ini semua harus berbasis data, riset ini yang harus kita lakukan," ujar Dicky.

Menurutnya, jika ada negara yang memiliki wilayah maupun masyarakat yang tidak disiplin dalam menerapkan kebijakan protokol kesehatan seperti Testing, Tracing dan Treatment (3T) secara optimal, maka negara tersebut akan berpotensi memperburuk pandemi yang sudah ada.

Termasuk jika tidak menerapkan 5M seperti Mencuci tangan, Memakai masker, Menjaga jarak minimal 2 meter, Membatasi mobilitas dan interaksi serta Menjauhi keramaian.

"Pada 2021 ini kita akan menghadapi periode munculnya banyak strain baru SARSCoV2. Semakin telat suatu negara atau wilayah merespons dengan 3T dan 5M yang optimal, maka semakin besar potensi perburukan pandeminya," ujar Dicky.

Ia pun menyebutkan langkah yang bisa dilakukan suatu negara dalam mengantisipasi kemunculan strain baru virus ini.

Mulai dari menerapkan 3T dan 5 M hingga melakukan penguatan surveilans Influenza Like Illness (ILI) dan Genomic.

"Yang harus dilakukan untuk antisipasi hadapi strain baru SARSCoV2 adalah serius lakukan 3T dan isolasi karantina, disiplin 5M, vaksinasi tepat sasaran, Penguatan surveilans ILI, Genomic," kata Prof Dicky.(Cikwan Suwandi/Tribun Network/fik/fit/rin/wly)

Sebagian artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Virus Corona Varian Baru Ditemukan di Karawang, Kecamatan Pedes dan Lemahabang jadi Perhatian

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas