Banyak Jenis Vaksin Covid-19, Pilih Mana? Ahli: Bisa Dapat Saja Sudah Bagus
Saat ini masyarakat tidak perlu membanding-bandingkan jenis vaksin Covid-19 dalam proses vaksinasi. Seluruh vaksin akan diuji dan dinilai.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Dokter sekaligus Jubir Satgas Covid-19 RS Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), dr Tonang Dwi Ardyanto mengungkapkan saat ini masyarakat tidak perlu membanding-bandingkan jenis vaksin Covid-19 dalam proses vaksinasi.
Dokter Tonang menyebut, jumlah vaksin Covid-19 di dunia masih sangat terbatas.
"Di dunia ketersediaan vaksin istilahnya masih berebut. Nomor satu kita berharap semoga datangnya vaksin sesuai jadwal, itu sudah bagus," ungkap Tonang dalam program Overview Tribunnews.com, Kamis (4/3/2021).
Baca juga: Apa Itu Vaksinasi Mandiri atau Vaksinasi Gotong Royong dan Berapa Biayanya? Berikut Penjelasannya
Baca juga: Panglima TNI dan Kapolri Tinjau Vaksinasi 2000 Prajurit TNI dan Anggota Polri di Palembang
dr Tonang mengungkapkan, masyarakat saat ini tidak perlu terlalu membanding-bandingkan jenis vaksin yang nanti akan diterima.
"Saat ini, bisa dapat vaksin apapun saja sudah sangat baik. Masyarakat harus sadar tidak perlu membandingkan jenis vaksin untuk saat ini," kata Tonang.
"Bisa dapat saja sudah bagus," tegasnya.
Memilih jenis vaksin, lanjut Tonang, dapat dilakukan jika kebutuhan pokok vaksinasi sudah tepenuhi.
"Kalau semua sudah dapat (vaksin), nanti baru, misal mau mengulangi vaksin dengan milih yang mana, bisa. Tapi itu masih jauh, tidak sekarang," ungkap Tonang.
Seluruh Vaksin akan Diuji
Tonang juga mengungkapkan, masyarakat tidak perlu khawatir dengan keamanan sejumlah vaksin.
Sebab, seluruh vaksin yang akan diedarkan akan melalui uji klinis dan akan masuk terlebih dahulu ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk diberi izin edar di Indonesia.
"Soal baku mutu dan safety, tetap diuji oleh BPOM. Seluruh vaksin yang mau digunakan tetap melalui izin BPOM dan MUI, jangan khawatir."
"Kalau sudah melalui BPOM berarti sudah terpenuhi," ungkap Tonang.
Baca juga: Wakil Menkeu: Vaksin Covid-19 Langkah Awal Pulihkan Ekonomi
Tonang mengungkapkan, tidak semua uji klinis obat, termasuk vaksin, diuji di Indonesia.