Setahun Pandemi Covid-19, Epidemiolog Sarankan Pemerintah Harus Konsisten, Penyakit Tak Pilih-pilih
Bagaimana satu tahun pandemi Covid-19? Berhasilkah program pemerintah untuk menekan laju kasus covid-19?
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Tanpa terasa, Pandemi Covid-19 telah berlangsung selama satu tahun.
ejak Presiden Indonesia Joko Widodo mengumumkan kasus pertama pada 2 Maret 2020, kasus Covid-19 di Indonesia terus mengalami pertambahan.
Data per Rabu (3/3/2021), total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 1.353.834 orang.
Hingga saat ini tiap hari selalu ada penularan Covid-19 di Indonesia.
Baca juga: Jangan Coba-coba Ambil Keuntungan Dalam Program Vaksinasi Nasional, Bakal Ditindak Hukum
Baca juga: Kesehatan Tubuh dan Mental Masyarakat Prioritas Utama di Tengah Pandemi Covid-19
Lantas bagaimana satu tahun pandemi Covid-19? Berhasilkah program pemerintah untuk menekan laju kasus covid-19?
Menurut Epidemiolog Griffith University, Dicky Budiman mengungkapkan bahwa situasi Covid-19 pada tahun sebelumnya relatif masih sama.
Dicky melihat strategi pemerintah belum nampak terlihat. Angka orang yang positif Covid-19 masih terus berjalan setiap harinya.
Menurut Dicky, ada dua hal yang menjadi catatan penting, yaitu melakukan isolasi dan karantina.
Selain itu program vaksin akan menjadi percuma jika tidak menerapkan praktik 3T (Tracing, Testing, Treatment).
Tidak ketinggalan pula sama pentingnya dengan penerapan perilaku 3M (menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak).
"Selain itu pemerintah harus konsisten pada kebijakan yang dibuat. Kita lihat ada libur panjang, Pilkada hingga demo. Kita harus fair. Penyakit kan ga pilih-pilih," ungkapnya pada diskusi publik CISDI secara daring, Jumat (5/3/2021).
Menurutnya kegiatan mobilitas interaksi tidak terkendali malah membuat kondisi semakin terpuruk karena pandemi. Dan praktik 3T dan 3M merupakan hal yang paling fundamental untuk diterapkan.
Selain itu Dicky juga menyarankan pada pemerintah lebih memperketat pintu masuk di Indonesia.
Jika terkendala dana untuk menghadirkan fasiltas yang cukup mahal, mungkin dapat disiasati dengan isolasi. Ia mengungkapkan isolasi jangan dilakukan kurang dari 14 hari.
Namun di sisi lain, Dicky tidak dapat memungkiri jika ada progres yang nampak dalam penanganan Covid-19dari pemerintah. Yaitu soal vaksinasi.
"Kalau progres saya acungi dua jempol soal vaksinasi karena cermat dan rapi. Saya sampaikan langsung apresiasi itu kepada bapak menteri," katanya.
Namun kembali Dicky menekankan jika vaksin tidak akan berjalan efektif tanpa adanya penerapan 3T dan 3M.