WHO Tidak Sarankan Penggunaan Paspor Vaksin Untuk Syarat Travelling
Paspor vaksin ini sebenarnya digunakan sebagai tiket untuk memulai kembali perjalanan melalui verifikasi status vaksinasi.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hendra Gunawan
Salah satu keprihatinan mendasar terkait program vaksinasi adalah apakah mereka yang telah divaksinasi ini masih dapat menularkan virus kepada orang yang tidak divaksinasi?.
Menurut Food and Drug Administration (FDA), komunitas ilmiah belum mengetahui apakah vaksin Pfizer-BioNTech efektif mengurangi penularan.
Pertanyaan yang sama juga ditujukan pada vaksin lain yang disetujui.
Karena saat ini belum ada bukti yang menunjukkan bahwa salah satu vaksin yang disetujui itu dapat sepenuhnya memblokir penularan, belum terlihat adanya implikasi dalam prospek mencapai kekebalan kelompok.
Ada dua jenis utama dari vaksin imunitas yang dapat dicapai, yang pertama disebut sebagai kekebalan efektif, yang dapat menghentikan patogen dari penyebab penyakit parah, namun tidak dapat memblokirnya untuk memasuki tubuh.
Yang kedua adalah mensterilkan kekebalan, yakni memblokir sepenuhnya infeksi sekaligus mencegah kondisi tanpa gejala.
Mensterilkan kekebalan merupakan tujuan akhir penelitian vaksin, namun hal ini jarang tercapai.
Sejauh ini, vaksin Covid-19 yang tersedia belum difokuskan terutama pada kemampuan untuk mencegah penularan.
Yang difokuskan saat ini adalah untuk mencegah agar gejalanya tidak berkembang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.