UPDATE Corona Indonesia 22 Maret 2021: Total 1.465.928 Positif, 1.297.967 Sembuh, 39.711 Meninggal
Update kasus positif virus Corona atau Covid-19 di Indonesia yang tercatat pada Senin (22/3/2021).
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Update kasus positif virus Corona atau Covid-19 di Indonesia yang tercatat pada Senin (22/3/2021).
Kasus positif virus Corona tercatat ada penambahan sebanyak 5.744 kasus.
Sehingga saat ini total kasus Covid-19 di Indonesia menjadi 1.465.928 kasus dari sebelumnya sebanyak 1.460.184 kasus.
Hal itu tercatat dalam website resmi Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, covid19.go.id, pada Senin sore pukul 16.24 WIB.
Baca juga: Ribuan Vial Vaksin Covid-19 AstraZeneca Telah Didistribusikan ke Sejumlah Provinsi Indonesia
Baca juga: Kenali Gejala Long Covid-19 dan Dampaknya Terhadap Kualitas Hidup
Kabar baiknya, sebanyak 7.177 pasien Covid-19 dinyatakan sembuh.
Jumlah pasien sembuh diketahui bertambah menjadi 1.297.967 dari sebelumnya sebanyak 1.290.790 pasien.
Sementara pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 bertambah sebanyak 161 pasien.
Sehingga total pasien yang meninggal dunia karena Covid-19 menjadi 39.711 dari sebelumnya 39.550 pasien.
Penambahan kasus positif Covid-19 itu tersebar di seluruh wilayah provinsi di Indonesia.
Baca juga: Pandemi Covid-19, ICW Catat Peningkatan Perkara dan Terdakwa Kasus Korupsi Sepanjang 2020
Baca juga: Dua Pandemi, Influenza 2009 dan COVID-19
Ada Mutasi Virus Corona, Agenda Vaksinasi Harus Terus Dipantau
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, agenda vaksinasi terus dilakukan saat ini oleh pemerintah. Agenda tersebut harus terus dipantau karena banyak ditemukan mutasi virus covid-19 varian baru.
"Mutasi virus baru juga harus dipantau untuk memastikan bahwa vaksin yang tersedia mampu untuk menangkal virus yang bermutasi," ujar Anggota Komisi IX DPR, Darul Siska dalam pernyataannya yang diterima Tribun, Senin(22/3/2021).
Darul juga meyakini pelaksanaan vaksinasi akan efektif apabila dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat juga Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro.
Karena itu, dia mengajak semua pihak, termasuk dunia usaha, agar merespons positif perpanjangan dan perluasan PPKM skala mikro.
Baca juga: Saksi Sebut Pengadaan Goodie Bag Bansos Covid-19 Hanya Boleh Digarap PT Sritex
Baca juga: Jokowi Apresiasi Kesediaan Ponpes di Jatim Gunakan Vaksin Covid-19 AstraZeneca
Diketahui, pemerintah memperpanjang dan memperluas penerapan PPKM skala mikro mulai 23 Maret hingga 5 April 2021.
Anggota DPR berharap semua kalangan mendukung kebijakan tersebut.
Darul Siska mengatakan PPKM mikro cukup berhasil menekan angka positivity rate Covid-19.
"Dunia usaha seyogianya harus mendukung kebijakan tersebut, karena pemulihan ekonomi tidak mungkin terjadi jika masalah pandemi tidak berhasil diatasi," kata Darul.
Baca juga: Airlangga Optimistis Strategi Penanganan Covid-19 Bisa Pulihkan Ekonomi Nasional
Baca juga: Polemik Vaksin AstraZeneca, Satgas Covid-19: Dalam Penggunaan Vaksin, Aspek Manfaat Harus Dinilai
Sementara itu, Anggota Komisi IX DPR Muchamad Nabil Haroen menilai selama ini pemerintah terus mengevaluasi program penanganan pandemi, sekaligus memastikan tereksekusinya program-program yang tepat.
Dalam menerapkan PPKM mikro, kata Nabil, pemerintah melibatkan pendekatan sosial.
"Artinya, ada kebijakan dari pemerintah, ada juga pemanfaatan atau memaksimalkan inovasi dari warga," kata dia.
Nabil menambahkan, dalam konteks pendekatan sosial, pemerintah menggandeng warga NU, Muhammadiyah, pesantren serta ormas sosial yang punya komitmen kuat untuk Indonesia.
Baca juga: Kunjungan ke Jatim, Presiden Jokowi akan Tinjau Vaksinasi Covid-19 Hingga Resmikan Infrastruktur
Baca juga: Cerita Dibalik Foto Petugas Kuburkan Jenazah Covid-19 saat Tengah Malam, Semua Demi Keluarga Korban
Dalam hal vaksinasi, pemerintah serius menggandeng ormas-ormas untuk memperlancar proses.
"Jelas sekali PPKM mikro berpengaruh pada penurunan Covid-19. Tapi, jangan lupa juga ada faktor-faktor lain, misal semakin banyaknya warga yang sadar kesehatan, pakai masker, menaati protokol kesehatan, dan hal-hal lain yang membantu penanganan pandemi," kata Nabil.
Dirinya berpendapat, semua pihak harus terus bekerja sama dan saling menguatkan.
Baca juga: Sekjen Gerindra Optimistis Vaksinasi Massal Dapat Akhiri Pandemi Covid-19
Baca juga: Lansia Non KTP DKI Bisa Vaksinasi Covid-19 di BPPK Hang Jebat Jakarta, Ini Caranya
Menurut dia, dunia usaha perlu membangun strategi khusus agar bertahan, berdamai dengan situasi ini, sekaligus berusaha bangkit.
Nabil mengakui kebijakan pemerintah memang tidak bisa menyenangkan semua pihak, tapi risiko itu harus diambil agar krisis kesehatan bisa diatasi.
"Kombinasi PPKM mikro dan vaksinasi serta dukungan warga agar tetap patuh protokol kesehatan menjadi penting untuk pemulihan dari pandemi," pungkas Nabil.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Willy Widianto)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.