Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menristek: Biaya Tes RT Lamp Saliva Lewat Air Liur Setengah dari Harga Tes PCR

Bambang Brodjonegoro mengungkapkan biaya pengetesan menggunakan RT Lamp Saliva lebih murah dibanding dengan RT PCR.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Menristek: Biaya Tes RT Lamp Saliva Lewat Air Liur Setengah dari Harga Tes PCR
SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
LEBIH MUDAH - Petugas menjelaskan prosedur kepada pasien sebelum melakukan PCR Saliva Based Testing di National Hospital Surabaya, Selasa (2/2/2021) sebagai alternatif tes pendeteksi Covid-19 selain swab PCR. Dalam tes ini, sampel yang digunakan adalah saliva atau air liur, sehingga lebih mudah dilakukan sendiri dan ramah untuk anak kecil. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang Brodjonegoro mengungkapkan biaya pengetesan menggunakan RT Lamp Saliva lebih murah dibanding dengan RT PCR.

Masyarakat dapat merogoh kocek setengah dari harga tes PCR yang ditetapkan.

"Harga yang pasti sejauh yang saya tahu. Kalau tidak salah separuh ya dari pemeriksaan RT PCR," ujar Bambang dalam konferensi pers virtual, Kamis (25/3/2021).

Kementerian Kesehatan sebelumnya telah menerbitkan Surat Edaran tentang Batasan Tarif Tertinggi Pemeriksaan RT PCR yakni sebesar Rp 900 ribu. Sehingga harga tes RT Lamp Saliva ada pada kisaran Rp450 ribu.

Bambang mengatakan tes menggunakan RT Lamp Saliva tidak diarahakan untuk skrining seperti perangkat GeNose, Swab Antigen, dan Rapid Test. Alat ini diarahkan untuk tes Covid-19.

Baca juga: Gunakan Air Liur, Pengetesan RT Lamp Saliva Lebih Nyaman Dibanding PCR Swab Test

"Karena memang kita tidak arahkan untuk skrining karena membutuhkan waktu 1,5 jam. Tapi untuk keperluan testing ini bisa sangat membantu untuk biaya besar RT PCR," ujar Bambang.

Seperti diketahui, RT Lamp Saliva, alat tes untuk mendeteksi Covid-19 dengan air liur memiliki sensitivitas hingga 94 persen dan spesifitas mencapai 98 persen.

Berita Rekomendasi

Alat yang dibuat oleh PT. Kalbe Farma ini masuk kategori nucleic acid amplification test (NAAT) bersama dengan RT-PCR dan tes cepat molekuler (TCM) sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK. 01.07/MENKES/446/2021.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas