Apakah Lansia Lebih Berisiko Terkena Efek Samping Vaksin Covid-19? Begini Penjelasannya
Lansia memang dapat merasakan efek samping sedikit lebih tinggi dibandingkan dewasa muda. Bagaimana efeknya?
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Vaksin pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan imunitas pada tubuh. Kemudian menjaga tubuh agar tidak dapat terinfeksi oleh serangan virus, bakteri dan kuman. Sehingga seseorang tidak mudah mengalami sakit.
Begitu pula program vaksinasi Covid-19 yang dijalankannya oleh pemerintah saat ini.
Selain meningkatkan imunitas, vaksinasi harus aman dan efektif. Dan yang terpenting dari semua itu tentu dapat menimbulkan kekebalan.
Baca juga: ITAGI : Vaksin AstraZeneca Aman untuk Usia 18 Tahun ke Atas, Juga untuk Lansia
Baca juga: Usai Jalani Vaksin Covid-19, Manoj Punjabi Mulai Berani Kembali Jalani Syuting
Namun, berbeda pada orang dewasa muda, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan selama vaksinasi pada kelompok lanjut usia (lansia).
Menurut pemaparan dari Prof. Dr. dr Sitti Setiati SpPD-KGer,M.Epid, lansia memang dapat merasakan efek samping sedikit lebih tinggi dibandingkan dewasa muda.
Namun sejauh ini, efek samping yang ditimbulkan belum ketahap yang lebih serius.
Setelah vaksin, setiap orang akan mengalami reaksi vaksin. Pertama dirasakan itu adalah reaksi lokal.
Kedua adalah nyeri atau pegel.
Ketiga adalah kemerahan pada bekas suntikan.
Kemudian Sitti juga menyebutkan ada reaksi sistemik seperti meriang, demam, ngantuk, hingga rasa lapar.
"Secara umum pada lansia kemungkinan lebih sering. Tapi kita perlu ingat jika manfaat vaksinasi lebih besar dari pada kemungkinan timbul reaksi pasca vaksinasi ini," katanya pada seminar virtual, Selasa (30/3/2021).
Oleh karena itu, ia mengatakan jika setiap orang termasuk lansia perlu dilakukan vaksinasi.
Tentunya setelah dipastikan penyakit komorbid dapat terkontrol dan tubuh dalam kondisi baik.
Sehingga, jika vaksin dapat terlaksana secara baik, Indonesia dapat mencapai herd community. Di mana dapat terlindungi oleh serangan virus.
"Minimal 70% sudah menjalankan vaksinasi, maka mereka mampu untuk melindungi orang lain," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.