Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jangan Ragukan Vaksin, ITAGI : Efek Samping Ringan, Tidak Ada yang Sampai Meninggal

Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 terus digelar. Masyarakat diharap turut berpartisipasi agar pencapaian herd imunity

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Jangan Ragukan Vaksin, ITAGI : Efek Samping Ringan, Tidak Ada yang Sampai Meninggal
TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO
Wakil Gubernur DKI Jakarta yang juga Ketua Umum Alumni Sekolah Islam Al-Azhar (ASIA), A.Riza Patria didampingi Bendahara Umum ASIA, Satria Zulkarnain Tarigan, Ketua Pelaksana Vaksinasi, Kresna Mukti dan Ketua Harian ASIA, Aldy Perdana Putra dan Sekretaris Jenderal ASIA, Laksono Bimauga, memberi keterangan kepada wartawan terkait diadakannya kegiatan Vaksinasi Covid-19 kepada ribuan guru sekolah Yayasan Perguruan Islam (YPI) Al-Azhar se-Jabodetabek untuk menerima suntikan vaksinasi Covid-19, Minggu (28/3/2021) yang berlangsung di Sekretariat Yayasan Pesantren Islam Al-Azhar (YPI Al-Azhar) Jakarta. TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 terus digelar. Masyarakat diharap turut berpartisipasi agar pencapaian herd imunity segera terealisasi.

Ketua Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) Sri Rezeki Hadinegoro mengimbau masyarakat tidak perlu takut untuk menerima vaksin Covid-19.

Efek samping yang ditimbulkan vaksin pada umumnya ringan dan dapat sembuh sendiri tanpa diobati.

Adapun efek samping tersebut terdiri dari nyeri, bengkak, demam, atau sakit kepala.

Baca juga: UPDATE Jumlah Kasus Covid-19 di Indonesia per 31 Maret: Tambah 5.937 Kasus Positif, Total 1.511.712

"Efek samping kedua vaksin (Sinovac dan AstraZeneca) menurut saya cukup ringan. Tidak ada yang masuk rumah sakit, atau sampai meninggal karena vaksin," kata Sri dalam diskusi virtual bertajuk "Partisipasi Lansia, Tugas Bersama", Rabu (31/3/2021).

Menurut Sri Rezeki, berdasarkan laporan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) yang diterima, jumlah KIPI untuk lansia terbilang rendah jika dibanding kelompok usia 18-59 tahun.

Berita Rekomendasi

"Saya ada dalam Komnas KIPI, mengikuti, hampir tidak ada (KIPI) karena yang datang ke kita lansia sudah bugar-bugar semua," ungkapnya.

Baca juga: Klaster Aerobik dan Dharma Wanita di Kabupaten Tegal Tularkan Covid -19 ke 50 Orang, Satu Meninggal

Untuk itu diharapkan, anggota keluarga atau kalangan muda membantu kelompok lansia dalam melaksanakan vaksinasi Covid-19.

Sebab, lansia memiliki risiko kematian lebih tinggi jika terpapar virus corona.

"Putra putra lansia ini jangan cuek, jangan anggap enteng karena lansia seperti tadi dijelaskan, bukan ini komorbid tapi kalau kena Covid-19 ini sekitar 40 persen itu akan meninggal," pesan Prof.Sri Rejeki.

Berita terkait


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas