Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Angka Kematian Akibat Covid-19 di Dunia Melampaui 3 Juta Orang di Tengah Kebangkitan Kasus Baru

meningkatnya angka kematian terjadi di tengah kebangkitan kasus baru Covid-19 yang menantang upaya vaksinasi di seluruh dunia.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Angka Kematian Akibat Covid-19 di Dunia Melampaui 3 Juta Orang di Tengah Kebangkitan Kasus Baru
Sergei SUPINSKY / AFP
Seorang pekerja medis menyusun dosis vaksin Oxford / AstraZeneca untuk melawan penyakit virus corona, yang dipasarkan dengan nama Covishield dan diproduksi di India, dalam jarum suntik selama vaksinasi para imam di Kiev pada 16 Maret 2021. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kasus kematian terkait virus corona di seluruh dunia melewati angka 3 juta orang pada Selasa (6/4/2021).

Menurut perhitungan Reuters, meningkatnya angka kematian terjadi di tengah kebangkitan kasus baru Covid-19 yang menantang upaya vaksinasi di seluruh dunia.

Reuters melaporkan Rabu (7/4/2021), kasus kematian Covid-19 di seluruh dunia kembali meningkat, terutama di Brasil dan India.

Pejabat kesehatan menyalahkan lebih banyak varian menular yang pertama kali terdeteksi di Inggris dan Afrika Selatan, bersama dengan kelelahan publik atas lockdown dan pembatasan lainnya.

Data Reuters menunjukkan, butuh lebih dari setahun untuk jumlah kematian virus corona global mencapai 2 juta. Tetapi 1 juta kasus kematian berikutnya bertambah hanya dalam waktu sekitar tiga bulan.

Baca juga: Langgar Aturan Karantina Covid-19, Pria di Filipina Meninggal setelah Diduga Dihukum 300 Kali Squat

Brasil memimpin dunia dalam jumlah rata-rata harian kematian baru yang dilaporkan dan menyumbang satu dari setiap empat kematian di seluruh dunia setiap hari, menurut analisis Reuters.

BERITA TERKAIT

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengakui kondisi Brasil mengerikan akibat virus corona, dengan mengatakan negara itu berada dalam kondisi yang sangat kritis dengan sistem perawatan kesehatan yang kewalahan dalam menangani pasien.

"Memang ada situasi yang sangat serius yang terjadi di Brasil saat ini, di mana sejumlah negara bagian dalam kondisi kritis," kata ahli epidemiologi WHO Maria Van Kerkhove dalam koferensi pers pada Kamis lalu.

Baca juga: Keganasan Mutasi Baru Virus Covid yang Muncul di Indonesia, Pasien Sembuh Bisa Terinfeksi Kembali

Dia juga menambahkan bahwa banyak unit perawatan intensif rumah sakit lebih dari 90 persen penuh.

India melaporkan kenaikan rekor kasus infeksi Covid-19 pada hari Senin, menjadi negara kedua setelah Amerika Serikat yang melaporkan lebih dari 100.000 kasus baru dalam sehari.

Negara bagian India yang terkena dampak terburuk, Maharashtra pada hari Senin mulai menutup pusat perbelanjaan, bioskop, bar, restoran, dan tempat ibadah, karena rumah sakit sedang diserbu oleh pasien.

Baca juga: Kesal Satgas Tak Datang-datang, Keluarga Korban Covid-19 Kuburkan Jenazah Tanpa Prokes

Wilayah Eropa, yang mencakup 51 negara, memiliki jumlah kematian tertinggi di hampir 1,1 juta orang.

Lima negara Eropa termasuk Inggris, Rusia, Prancis, Italia, dan Jerman menyumbang sekitar 60 persen dari total kematian terkait virus corona di Eropa.

Amerika Serikat memiliki jumlah kematian tertinggi di dunia dengan 555.000 orang dan menyumbang sekitar 19 persen dari semua kasus kematian akibat Covid-19 di dunia.

Kasus meningkat selama tiga minggu terakhir tetapi pejabat kesehatan percaya kampanye vaksinasi cepat negara itu dapat mencegah kenaikan kasus kematian. Sepertiga dari populasi telah menerima setidaknya satu dosis vaksin.

Setidaknya 370,3 juta orang atau hampir 4,75 persen dari populasi global telah menerima satu dosis vaksin Covid-19 pada hari Minggu, menurut angka terbaru dari perusahaan penyedia penelitian dan data Our World in Data.

Namun, Organisasi Kesehatan Dunia mendesak negara-negara untuk menyumbangkan lebih banyak dosis vaksin Covid-19 yang disetujui untuk membantu memenuhi target vaksinasi bagi yang paling rentan di negara-negara yang lebih miskin.(Reuters)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas