Kemenkes Luncurkan Website Khusus Vaksinasi Covid-19, Mudahkan Masyarakat Cek dan Kontrol
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meluncurkan website khusus untuk menyajikan data capaian vaksinasi Covid-19 di Indonesia.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meluncurkan website khusus untuk menyajikan data capaian vaksinasi Covid-19 di Indonesia.
Masyarakat dapat melakukan pengecekan dan kontrol dengan mengakses website vaksin.kemkes.go.id.
Dikutip dari keterangan Kemenkes, keterbukaan program vaksinasi membutuhkan data yang akurat dan transparan untuk menghindari kesenjangan data.
Website tersebut dibuat dalam rangka wujud transparansi sekaligus open data vaksinasi Covid-19.
Masyarakat bisa memantau progres vaksinasi dan ini juga bisa menjadi referensi utama satu data terkait dengan vaksinasi.
Dalam dashboard tersebut berisikan informasi bukan hanya vaksinasi tapi juga berkaitan dengan fasilitas vaksinasi atau sentra vaksin, kemudian juga berkaitan dengan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), distribusi vaksin, dan informasi lainnya.
"Diharapkan dengan adanya data yang transparan ini bisa membantu pemerintah dalam rangka melakukan analisis yang berkaitan dengan data-data vaksin dan vaksinasi," tulis rilis tersebut.
Baca juga: Menkes: Rebutan Vaksin Covid-19 Di Dunia Makin Keras
Adapun informasi dashboard yang saat ini baru disiapkan antara lain berkaitan dengan rekapitulasi capaian koordinasi harian di level nasional, provinsi dan kabupaten/kota.
"Ke depan data akan disampaikan ke level desa ataupun kelurahan," imbuhnya.
Dalam dashboard tersebut masyarakat dapat melihat cakupan vaksinasi berdasarkan dosisnya, dosis 1 maupun dosis 2 baik dalam bentuk chart, map maupun chart race.
Kemudian yang berikutnya berkaitan dengan target atau sasaran penerima vaksinasi apakah sesuai dengan tahapan vaksinasi berdasarkan kategori masing-masing atau tidak.
Sumber data pada daahboard diambil dari Komite Penanganan Covid-19 (KPC-PEN) dan Aplikasi PCare milik Kemenkes.
Data update saat ini baru per hari, namun demikian proses yang saat ini masih berjalan adalah pembuatan lokasi vaksin yang nantinya dikaitkan dengan map, sehingga masyarakat bisa mencari kemudian mengetahui lokasi terdekat sentral vaksinasi atau lokasi vaksinasi.
Baca juga: Menkes Budi Gunadi Sebut Masih Banyak Lansia Takut dan Enggan Divaksinasi Covid-19
Dalam Dashboard Vaksinasi Covid-19 pada halaman pertama muncul informasi data sasaran vaksinasi per 100 penduduk yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis 1.
Ada pula data sasaran vaksinasi tahap 1 dan 2, total vaksinasi dosis 1, dan total vaksinasi dosis 2.
Terdapat juga tampilan cakupan vaksinasi berdasarkan kategori yaitu tenaga kesehatan, lanjut usia, dan petugas publik.
Untuk masing-masing kategori akan muncul angka cakupannya sehingga nanti bisa diketahui mana yang perlu dindorong pemberian vaksinasinya.
"Kita welcome untuk menerima masukan. intinya supaya ada kelola yang baik dan masyarakat juga bisa melihat dan bisa menilai seperti apa progress vaksinasi Covid-19," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada Forum Diskusi bersama rekan media secara virtual, Minggu (18/4/2021).
Indonesia Terima Vaksin
Indonesia kembali menerima Vaksin Covid-19 tahap kedelapan di Bandara Soekarno-Hatta pada Minggu (18/4/2021) siang.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin (BGS) mengatakan kedatangan kali ini sejumlah 6 juta bulk vaksin dari Sinovac China yang merupakan bagian dari 140 juta bulk vaksin yang akan di terima RI pada tahun ini.
“Yang sudah kita terima dari Sinovac hingga saat ini adalah 59,5 total bulk vaksin yang akan menjadi sekitar 47 juta dosis,” kata Menkes Budi saat memberik keterangan pers, Minggu (18/4/2021).
Hingga saat ini sudah ada sekitar 22 juta dosis dari 46 juta dosis yang masuk ke Indonesia yang diterima pemerintah dan didistribusikan ke seluruh Indonesia.
Baca juga: Menkes Budi: 400 Miliar Dialokasikan untuk Pengembangan Vaksin Covid-19 Dalam Negeri
Menkes mengatakan dalam satu bulan kedepan Indonesia akan menerima tambahan sekiranya 20 juta dosis yang diproduksi perusahaan Bio Farma dari kedatangan bulk vaksin tersebut.
“Kita berharap program vaksinasi di seluruh provinsi, kabupaten, kota madya untuk bulan April-Mei terus berjalan lancar dan baik,” ujarnya
Menteri Budi berpesan agar semua daerah dan kepala daerah terus menjalankan program vaksinasi selama bulan puasa.
Sebagaimana arahan Majelis Ulama Indonesia (MUI) bahwa pemberian vaksinasi diperbolehkan selama bulan puasa dan tidak membatalkan puasa.
Baca juga: AHY: Tingkat Demokrasi Indonesia Berada di Bawah Negara Tetangga Malaysia, Filipina dan Timor Leste
“Yang juga penting, pada saat Ramadan nanti kemungkinan banyak orang yang ingin bertemu orang tuanya sangat tinggi. Jadi dalam sebulan ini prioritas vaksin diberikan kepada lansia, sehingga mereka bisa kita lindungi, dan jika dikunjungi keluarga imun mereka relatif baik,” katanya.
Menkes mengingatkan juga lonjakan yang tinggi dibeberapa negara di Eropa dan Asia, termasuk di India, Filipina, Papua Nugini dan negara-negara di Amerika Selatan.
Masyarakat Indonesia diimbau tetap mematuhi protokol kesehatan secara ketat dan tidak lengah karena program vaksinasi yang telah dijalankan pemerintah.
“Jangan sampai program vaksinasi membuat kita tidak waspada. Kita harus tetap menjaga protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak,” ujarnya.
Berita lain tentang penanganan Covid
(Tribunnews.com/Gilang Putranto/Larasati Dyah Utami)