Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Inovasi Masker Kain Menggunakan Berbahan Tenun dan Kain Rajut dengan berbagai Jenis Serat

WHO melalui Interim Guidance (Juni 2020), masker flat-fold dinyatakan sebagai salah satu model masker yang efektif guna meredam penyebaran Covid-19

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Inovasi Masker Kain Menggunakan Berbahan Tenun dan Kain Rajut dengan berbagai Jenis Serat
Grid.ID
Ilustrasi Masker kain 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah menggeluti technical textile, PT Ateja mulai mengembangkan pembuatan kain penunjang kesehatan, yang antara lain tercetus dari kebutuhan salah satu RS di Kabupaten Bandung Barat, yakni tirai untuk ruang rawat inap pasien.

Ini diwujudkan dengan menghadirkan kain yang memiliki teknologi V-Shield yang mampu mematikan virus dan bakteri yang melekat pada permukaan kain.

"Inovasi ini telah disertifikasi oleh Guandong Detection Centre of Microbiology, Tiongkok, yang menyimpulkan bahwa V-Shield produk ATEJA efektif membunuh virus dan bakteri dalam kurun waktu < 2 jam dengan efektifitas 99.94 persen," kata Senior Director PT Ateja Tritunggal Benny Judihardjo dalam keterangannya, Jumat (23/4/2021).

Sukses mengembangkan produk kain kesehatan itu, PT Ateja mulai mengembangkan produk masker kain ber-merk Ateja Mas untuk membantu pemerintah dan masyarakat.

Baca juga: Tips Nyaman dan Wangi Pakai Masker Seharian di Tengah Pandemi

Hadirnya masker ini diawali terjadi kelangkaan masker medis di mana-mana, harga masker sangat tinggi dan tak terjangkau oleh kalangan menengah-bawah.

"Ateja Mask pertama yang dibuat adalah masker kain dengan tipe flat-fold yang telah melewati proses uji-coba, sebelum akhirnya dipasarkan secara resmi pada 17 April 2020," katanya.

Ateja Mask menjadi satu-satunya produk masker kain produksi Indonesia yang mendapatkan sertifikasi AFNOR UNS-1 atau standar masker kain yang dipergunakan di Benua Eropa.

Berita Rekomendasi

"Hal ini merupakan sebuah kesuksesan tersendiri mengingat Ateja Mask ternyata sejalan dengan acuan standar masker kain WHO melalui Interim Guidance (Juni 2020), yaitu model masker flat-fold dinyatakan sebagai salah satu model masker yang efektif guna meredam penyebaran Covid-19," katanya.

Baca juga: Lip Matte Lokal yang Tak Menempel di Masker

Ateja Mask, menjadi yang pertama dan satu-satunya di tanah air yang meraih Sertifikat Produk Penggunaan Tanda Standar Nasional Indonesia (SPPT-SNI) tipe C dari LSpro TEXPA Balai Besar Tekstil, yakni lembaga sertifikasi produk yang ditunjuk BSN sebagai lembaga penilai kesesuaian mutu SNI untuk lingkup produk masker kain. 

Sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI) Produk Ateja Mask diserahkan Gubernur Jabar Ridwan Kamil kepada PT Ateja Tritunggal, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.

Adapun masker yang menerima sertifikat SNI bernomor seri 8914:2020 itu terbuat dari kain tenun dan kain rajut dengan berbagai jenis serat.

Masker tersebut memiliki efisiensi filtrasi partikular yang dapat membunuh virus dalam 30 menit.

Baca juga: Ridwan Kamil Sebut Pertemuannya dengan Khofifah hanya Silaturahim

Menurut Kang Emil, inovasi sangat penting dalam mendorong industri secara intens di tengah pandemi Covid-19.

Dengan inovasi, ia berharap, industri dapat tumbuh dan berkembang kendati dalam situasi pandemi.

Kang Emil mengaku, Pemerintah Provinsi (Pemprov)  Jabar juga akan mendorong industri untuk berinovasi.

Hal itu, bertujuan untuk menyejahterakan masyarakat dan mendongkrak ekonomi kerakyatan.

Benny Judihardjo mengatakan, produknya secara filtrasi memiliki lapisan antivirus di bagian paling depan.

“Memang secara filtrasi ada lapisan antivirus di depan. Masker medis pun tidak memiliki keunggulan tersebut, dalam 30 menit virus akan hancur.

Melalui filtrasi di depan, ada 3 lapis masker sehingga droplet tidak bisa masuk,” ucapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas