Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jadi Sorotan Polisi, Pelayanan Tak Beres Penanganan Covid-19 Terungkap di 2 Tempat

Dua kasus penyalahgunaan dalam pelayanan penanganan covid-19 terungkap, Satu di Bandara Seokarno-Hatta dan lainnya di Bandara Kualanamu

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Sri Juliati
zoom-in Jadi Sorotan Polisi, Pelayanan Tak Beres Penanganan Covid-19 Terungkap di 2 Tempat
istimewa
Petugas menyita barang bukti dari lokasi pelayanan rapid antigen di Bandara KNIA yang diduga menggunakan alat bekas, Selasa (27/4/2021) kemarin. 

Sebelumnya, polisi telah mengamankan dua orang, bapak dan anak, dengan tuduhan memasukkan WNI yang baru pulang dari India tanpa mengikuti prosedur yang berlaku.

Dua orang tersebut, berinisial S dan RW, meloloskan JD yang baru pulang dari India tanpa perlu dikarantina. Sebagai imbalannya, JD membayar S dan RW.

Yusri Yunus menilai ada peran mafia terkait lolosnya penumpang dari luar negeri tanpa karantina Covid-19 di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

Menurutnya, banyak orang dari luar negeri yang lolos karantina Covid-19.

"Soalnya udah ramai orang-orang nakal ini, orang-orang dari luar negeri tanpa karantina bisa bayar terus masuk. Makanya saya bilang ini mafia. Ini lagi kita dalami," kata Yusri, Senin (26/4/2021).

Yusri menegaskan, memang ada pengetatan (orang) yang datang dari India. Pertama harus melalui karantina selama 14 hari.

“Tapi yang bersangkutan tanpa melewati karantina kemudian diurus oleh S dan RW, bisa berhasil keluar tanpa karantina dan kembali ke rumahnya,” katanya.

Baca juga: Mafia Loloskan WNI Tanpa Karantina, Bayar Rp 6,5 Juta Hindari Karantina 14 Hari

Disebutkan, JD datang masuk ke Indonesia dari India Minggu (25/4/2021).

Berita Rekomendasi

Ia tiba sekitar pukul 18.45 WIB lewat Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.

"Dia (JD) dikenakan tarif Rp6,5 juta untuk bisa masuk tanpa dikarantina," katanya.

Yusri menjelaskan cara kerja pelaku yang mengaku sebagai petugas bandara dan meminta sejumlah uang.

Namun, Yusri mengklaim belum tahu saat ditanya apakah bapak-anak ini oknum pegawai bandara.

"Kalau pengakuan dia kepada JD, dia adalah pegawai bandara, mengakunya doang," katanya.

Menurutnya, pihaknya masih mendalami kasus ini.

“Apakah ada pelaku lain? Ini masih kita dalami. Soalnya sudah ramai orang-orang nakal ini orang-orang dari luar negeri tanpa karantina bisa bayar terus masuk," ujar Yusri.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas