Indonesia Kembali Terima Pasokan Vaksin, 482 Ribu Dosis Vaksin Sinopharm Sampai Jakarta
Indonesia kembali kedatangan vaksin Covid-19 tahap kesepuluh di Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (30/4/2021).
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Indonesia kembali kedatangan vaksin Covid-19 tahap kesepuluh di Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (30/4/2021).
Indonesia menerima 6 juta dosis vaksin dalam bentuk bahan baku atau bulk yang berasal dari Sinovac dan 482.400 dosis vaksin dalam bentuk jadi vial dari Sinopharm National pharmaceutical corporation.
Hal itu disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate dalam Konfrensi pers virtul Kedatangan Vaksin COVID-19 Tahap Kesepuluh secara virtual, Jumat (30/4/2021).
Baca juga: BPOM RI Terbitkan Izin Penggunaan Darurat Vaksin Sinopharm yang Miliki Efikasi 78 Persen
Baca juga: BPOM: Efek Samping Vaksin Covid-19 Sinopharm Ringan
"Dengan kedatangan vaksin tahap ke-10 ini maka kita sudah menerima sejumlah 65.500.000 vaksin dalam bentuk bahan baku atau blku dari sinovac dan 8.448.000 dosis vaksin dalam bentuk jadi atau finish produk dari sinovac, sinopharm, dan covax gavi facilty kovacs dan Astra Zeneca," terang Johnny.
Ia mengatakan, melalui kedatangan vaksin pada hari ini merupakan bentuk konsistensi pemerintah dalam
mengamankan pasokan vaksin secara bertahap di dalam negeri, di tengah situasi di mana negara-negara di dunia berlomba-lomba untuk mendapatkan vaksin Covid-19.
"Vaksinasi nasional adalah salah satu upaya kita dalam mencari atau mencapai ketebalan kelompok atau herd Immunity," jelas dia.
Menurutnya, pemerintah akan terus melakukan 3T (testing tracing dan treatment) dan masyarakat diharapkan dapat terus melaksanakan secara disiplin protokol kesehatan 3M (memakai masker menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer).
Terlebih saat ini beberapa negara sedang menghadapi gelombang kedua second wive dan bahkan gelombang ketiga third wive penularan Covid-19 yang mengakibatkan kembali terjadinya lonjakan kasus positif Covid-19.
"Untuk itu kita harus bersama-sama berupaya agar kejadian tersebut tidak terjadi di Indonesia," harap Johnny.