Krisis Alat Medis, Para Ahli Peringatkan Warga India Soal Bahaya Membuat Oksigen di Rumah
Para dokter dan ilmuwan di India memperingatkan kepada masyarakat tentang bahaya mengerikan 'mencoba membuat oksigen medis di rumah
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
![Krisis Alat Medis, Para Ahli Peringatkan Warga India Soal Bahaya Membuat Oksigen di Rumah](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/stasiun-pengisian-oksigen-di-allahabad-india-pada-24-april-2021.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI - Para dokter dan ilmuwan di India memperingatkan kepada masyarakat tentang bahaya mengerikan 'mencoba membuat oksigen medis di rumah', saat negara itu tengah menghadapi kelangkaan gas dalam pertempuran melawan virus corona (Covid-19).
Tidak hanya itu, para ahli ini menegaskan bahaya tips maupun tutorial membuat oksigen sendiri yang dibagikan melalui berbagai video yang beredar di media sosial tentang metode DIY (do it yourself).
Dikutip dari laman Reuters, Sabtu (1/5/2021), data Google Trends menunjukkan bahwa penelusuran terkait frasa 'cara membuat oksigen di rumah' memuncak pada 25 April lalu, saat krisis Covid-19 di India kian memburuk.
Sementara video YouTube yang merinci proses semacam itu telah ditonton sebanyak ratusan ribu kali.
Video yang menunjukkan cara membuat oksigen melalui metode seperti elektrolisis pun semakin meningkat jumlah viewersnya.
Baca juga: Pemerintah Tripura India Minta Warga Waspada, Usai Temuan 3 Strain Baru Covid-19
Baca juga: Pria 70 Tahun di India Bawa Jenazah Istri yang Positif Covid-19 Pakai Sepeda, Warga Enggan Membantu
Seperti yang disampaikan Sekretaris Asosiasi Medis India untuk wilayah Selatan, negara bagian Tamil Nadu, A Ravikumar.
![Pasien covid-19 di India menggunakan oksigen. Obat Covid-19 dan Oksigen Langka Di Rumah Sakit, Warga India Berburu ke Pasar Gelap](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/o2-india.jpg)
"Memang ada metode yang terbukti secara ilmiah untuk menghasilkan oksigen medis melalui konsentrator. Namun cara lain seperti mencoba membuat oksigen di rumah, tentunya melibatkan banyak risiko seperti kemungkinan terhirupnya gas beracun hingga potensi terjadinya ledakan," kata Ravikumar.
Seorang Ilmuwan di ICMR-National Institute of Epidemiology di Chennai, Tarun Bhatnagar menyebut upaya untuk membuat oksigen buatan sendiri sebagai 'metode yang tidak teruji dan tidak dapat diandalkan'.
"Pendekatan seperti itu bahkan bisa merusak, jika mengarah pada penundaan dalam mencari perawatan kesehatan yang sesuai," tegas Bhatnagar.
Baca juga: Krisis Covid: PM India Didesak Ungkap Data Asli Kasus Positif dan Kematian Akibat Corona
Baca juga: 29 Warga Indonesia di India Positif Covid-19
Saat ini India memang sedang kesulitan dalam mencari pasokan oksigen, banyak rumah sakit yang menolak merawat pasien hanya karena kekurangan oksigen.
Hal itu akhirnya menyebabkan banyak obat-obatan atau cara alternatif yang diklaim mampu melawan Covid-19 beredar di media sosial.
Seperti video yang menunjukkan seorang laki-laki tengah menghirup uap dari panci presto atau ceret yang diyakini mampu membunuh virus Covid-19.
![Seorang wanita Irak membersihkan puing-puing di samping botol oksigen yang dievakuasi di luar rumah di Rumah Sakit Ibn Al-Khatib di Baghdad, pada 25 April 2021, setelah kebakaran meletus di fasilitas medis yang disediakan untuk kasus virus korona paling parah. Setidaknya 23 orang tewas ketika kebakaran terjadi di unit perawatan intensif virus corona di ibu kota Irak, negara dengan infrastruktur kesehatan yang sudah lama bobrok menghadapi peningkatan kasus COVID-19.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/rumah-sakit-ibn-al-khatib-di-baghdad.jpg)
Terkait penyembuhan terhadap pasien Covid-19, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan bahwa para ilmuwan di seluruh dunia saat ini sedang bekerja untuk menemukan dan mengembangkan perawatan untuk pasien Covid-19.
Oleh karena itu, lembaga tersebut tidak merekomendasikan masyarakat global, termasuk India untuk melakukan pengobatan sendiri menggunakan obat apapun yang diklaim dapat mencegah maupun menyembuhkan.
Mengacu pada fenomena ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) India belum bisa dihubungi untuk memberikan tanggapan.
Sebelumnya, pemerintah India telah mengeluarkan pernyataan publik pada hari Kamis lalu yang menekankan bahwa sebuah postingan yang beredar di media sosial tentang obat homeopati yang diklaim dapat segera menyeimbangkan kadar oksigen pasien Covid-19 adalah hal yang tidak benar atau 'menyesatkan'.
Menurut data Kemenkes India, negara ini melaporkan rekor terbaru dengan mencatat 386.452 kasus baru dalam 24 jam terakhir.
Sedangkan angka kematian akibat virus ini melonjak mencapai 3.498.