Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Varian Corona Baru B.1.167 yang Ditemukan di DKI Jakarta Tergolong Varian of Interest, Apa Artinya?

Sejak akhir April 2021 organisasi kesehatan dunia atau WHO sudah menggolongkan galur varian B.1.617 naik kelas sebagai Variant of Interest (VOI)

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Varian Corona Baru B.1.167 yang Ditemukan di DKI Jakarta Tergolong Varian of Interest, Apa Artinya?
Freepik
ilustrasi virus corona - Varian Corona Baru B.1.167 yang Ditemukan di DKI Jakarta Tergolong Varian of Interest, Apa Artinya? 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengumumkan dua varian corona sudah ditemukan di Indonesia.

Varian itu adalah B.1.351 yang berasal dari Afrika Selatan dan juga ditemukan di India.

Serta ditemukan juga B.1.617 yang dilaporkan berasal dari India.

Sejak akhir April 2021 organisasi kesehatan dunia atau WHO sudah menggolongkan galur varian B.1.617 naik kelas sebagai Variant of Interest (VOI) atau varian menarik.

Dikutip dari website Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), varian SARS-CoV-2 yang ada didunia dibagi menjadi 3 kategori yakni Variant of Interest (VOI), Variant of Concern (VOC), dan Variant of High Consequence ( VOHC).

Baca juga: BREAKING NEWS, Menkes Umumkan Varian Baru Corona dari India dan Afrika Selatan Masuk ke Indonesia

Baca juga: Saat Kasus Covid-19 Naik, Varian Baru Corona dari India dan Afrika Selatan Masuk Jakarta dan Bali

VOI merupakan kategori pertama yang mengindikasikan varian memiliki mutasi yang memengaruhi sifat penularan, kepekaan alat tes, keparahan gejala, hingga kemampuan virus menghindari sistem imunitas.

Berita Rekomendasi

Hanya saja masih sedikit bukti sehingga perlu penelitian lebih lanjut.

Sementara B.1.351 termasuk dalam kategori Variant of Concern (VOC) atau varian yang perlu diwaspadai.

Penyebutan varian yang perlu diwaspadai mengindikasikan varian itu lebih berbahaya dibandingkan virus versi asli dilihat dari kecepatan penularan, angka kematian dan mengurangi respons vaksin.
--

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas