Dukung Pengembangan Vaksin Nusantara, HMI MPO Siapkan Relawan Ikuti Penyuntikan Sel Dendritik
Pengurus Besar Himpunan Mmahasiswa Islam (PB HMI MPO) mendukung kelanjutan uji klinis vaksin Nusantara yang digagas mantan Menteri Kesehatan Terawan
Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Johnson Simanjuntak
Saat ini vaksin Merah Putih dikembangkan oleh enam lembaga dalam negeri, yakni LBM Eijkman, Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Airlangga.
Enam lembaga tersebut mengembangkan vaksin Covid-19 dengan metode yang berbeda.
Eijkman mengembangkan dengan platform protein rekombinan. UI dengan platform DNA, MRNA, dan virus-like particle.
Kemudian Universitas Airlangga adenovirus, ITB juga adenovirus, Universitas Gajah Mada menggunakan protein rekombinan, serta LIPI juga dengan protein rekombinan.
Vaksin Nusantara Berbasis Sel Dendritik
Dijelaskan Terawan dalam wawancara bersama Kompas TV beberapa waktu lalu, vaksin Nusantara merupakan solusi yang ditawarkan bagi pasien komorbid atau penyakit penyerta.
Vaksin ini berbasis sel dendritik. Sama seperti terapi pada pasien kanker, maka sel dendritik dari pasien kanker akan dikenalkan dengan antigen kanker.
Hasilnya, jika sel dendritik aktif maka akan menemukan dan memusnahkan sel kanker tersebut.
"Vaksin berbasis dendritik Cell ini intinya adalah dari setiap kita punya dendritik Cell tinggal dikenalkan pada antigen Covid-19 sehingga akan menjadi punya memori terhadap Covid- 11 prosesnya begitu simpel," jelas Terawan ketika itu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.