Keluarga Bersedia Lakukan Autopsi pada Jenazah Trio, Pria yang Meninggal Sehari Seusai Vaksinasi
Trio Fauqi Firdaus ramai diberitakan sejumlah media lantaran meinggal sehari setelah divaksin, keluarga pertimbangkan kesiapan autopsi jika diperlukan
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Garudea Prabawati
Hal ini disampaikan pihak regulator Eropa, Rabu(7/4/20201).
Baca juga: Uni Eropa Gugat AstraZeneca Karena Tidak Penuhi Kontrak Vaksin Covid-19
Menindaklanjuti temuan itu, kemungkinan kasus pembekuan darah sebagai efek samping potensial ini terbilang sangat langka.
Selanjutnya, pasokan vaksin yang dikembangkan bersama Universitas Oxford ini juga mengalami masalah.
Produksi vaksin mengalami penundaan sehingga pengiriman vaksin ke negara-negara yang membelinya tidak tepat waktu.
Masalah keamanan dan pasokan vaksin AstraZeneca terjadi sejak hasil uji coba tahap III yang diterbitkan pada Desember 2020 lalu.
Akibat dari masalah tersebut, Filipina dan Australia mengumumkan akan membatasi suntik vaksin AstraZeneca, Kamis (8/4/2021).
Filipina membatasi vaksinasi untuk orang berusia di bawah 60 tahun, meski demikan, mereka masih percaya manfaat vaksin AstraZeneca lebih besar daripada risikonya.
Sedangkan Australia merekomendasikan orang berusia di bawah 50 tahun harus mendapatkan vaksin Covid-19 Pfizer daripada milik AstraZeneca.
Italia bergabung dengan Prancis, Belanda, dan Jerman dalam merekomendasikan usia minimum untuk penerima vaksin AstraZeneca.
Di samping itu, Inggris mengatakan orang berusia di bawah 30 tahun harus mendapatkan suntikan selain vaksin AstraZeneca.
Diketahui, Korea Selatan telah menangguhkan penggunaan vaksin pada orang berusia di bawah 60 tahun, lalu menyetujui vaksin satu dosis Johnson & Johnson.
Afrika Selatan juga menghentikan vaksinasi AstraZeneca bulan lalu setelah percobaan kecil yang menunjukkan vaksin menawarkan perlindungan minimal terhadap penyakit ringan hingga sedang yang disebabkan oleh varian virus corona lokal yang dominan.
Menteri Kesehatan Indonesia Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa Indonesia sedang dalam pembicaraan dengan China, Kamis (8/4/2021).
Indonesia ingin mendapatkan vaksin sebanyak 100 juta dosis untuk menutup celah dalam pengiriman yang disebabkan oleh keterlambatan kedatangan vaksin AstraZeneca.
Padahal, vaksin AstraZeneca dipercaya merupakan vaksin yang dianggap sebagai salah satu pelopor dalam perlombaan vaksinasi global.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Nur Indah Farrah Audina/Rica Agustina)