Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Vaksinasi Gelombang ke-3 Dimulai, Masyarakat Tak Mampu dan ODGJ Jadi Prioritas

Sempat tertunda karena stok vaksin COVID-19 yang terbatas, program vaksinasi COVID-19 tahap tiga yang dijadwalkan pada

Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Vaksinasi Gelombang ke-3 Dimulai, Masyarakat Tak Mampu dan ODGJ Jadi Prioritas
Tribunnews/Herudin
Ilustrasi: Tenaga medis menyiapkan vaksinasi Covid-19 dosis kedua di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Pondok Indah, Jakarta Selatan, Senin (17/5/2021). Vaksinasi Covid-19 dosis kedua tersebut diberikan kepada 120 orang secara drive thru, yang beberapa di antaranya merupakan selebritas. Vaksinasi ini dilakukan untuk memfasilitasi pelaku ekonomi kreatif sebagai salah satu upaya mempercepat pemulihan sektor ekonomi kreatif di Tanah Air. Tribunnews/Herudin 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sempat tertunda karena stok vaksin COVID-19 yang terbatas, program vaksinasi COVID-19 tahap tiga yang dijadwalkan pada April 2021, kini sudah mulai dijalankan sejak awal Mei 2021.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan kelompok masyarakat tak mampu, disabilitas hingga Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) masuk dalam prioritas sasaran program vaksinasi nasional gelombang ketiga.

Juru Bicara Vaksinasi dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyebut pada tahapan tiga ini pemerintah menyasar masyarakat rentan dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi sebanyak 63,9 juta orang.

Baca juga: Duterte Akan Kembali Terapkan Lockdown Lebih Ketat Jika Kasus Covid-19 Melonjak Lagi

"Ini sangat luas, artinya ekonominya ke bawah, secara sosial ini juga kurang beruntung. Ini yang didahulukan," kata Nadia dalam acara daring "Vaksinasi Gelombang Ketiga Dimulai" yang disiarkan melalui kanal YouTube Lawan Covid19 ID, Selasa (18/5).

Nadia menjelaskan program ini awalnya ditargetkan berjalan pada April, namun tertunda akibat ketersediaan vaksin yang sempat terganggu imbas embargo vaksin India. Maka tahapan ketiga baru dimulai awal Mei ini di ibu kota.

Baca juga: 39 Warga Sukabumi Positif Covid-19 Setelah Lebaran, Satu Orang Meninggal Dunia

Nadia menjelaskan beberapa tempat khusus masyarakat rentan di daerah dengan aspek ekonomi sosial ini sudah berjalan, salah satunya di Provinsi DKI Jakarta. Karena pihaknya melihat DKI Jakarta memiliki kasus Covid-19 yang cenderung terus meninggi.

Selain itu, karena DKI Jakarta daerah urban, variasi masyarakatnya sangat beragam dengan diversitas status sosial yang beragam.

BERITA TERKAIT

"Kemarin DKI Jakarta sudah memulai ini menjadi suatu pilot project, sebelum kita melakukannya secara nasional," tambah Nadia.

Baca juga: Forum Ekonomi Dunia di Singapura Batal Digelar karena Covid-19 Makin Menggila

Di sisi lain, Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, dr. Ngabila Salama menjelaskan bahwa program vaksinasi gelombang 3 yang menyasar masyarakat rentan telah dilakukan sejak 5 Mei 2021. Hal ini sesuai dengan Surat

Edaran dari Kementerian Kesehatan di mana DKI Jakarta diminta untuk melakukan vaksinasi pada masyarakat rentan, terutama di kawasan kumuh.

"Maka, kami melakukan tindak lanjut dengan melakukan pemetaan. Masyarakat di sini kita bagi 3 zona yakni 445 RW yang sedang dalam proses prioritas untuk penataan pemukiman yang tertuang dalam Pergub Nomor 90 Tahun 2018. Kedua, adanya RW tempat transmisi lokal dari virus mutasi atau varian baru yang ditemukan varian India. Ketiga, RT Zona PPKM Mikro yakni berupa zonasi merah dan oranye," jelas dr Ngabila.

Baca juga: Di Thailand, Klaster Penjara Sumbang 6.853 Kasus Covid-19 pada Senin Kemarin

Sejak 5 Mei 2021 hingga saat ini, tercatat sudah ada 140 ribu lebih masyarakat rentan di DKI Jakarta yang telah divaksinasi COVID-19.

"Tahap 3 dari sasaran menunggu arahan dari Pemerintah Pusat terhadap alokasi dan target yang diberikan kepada DKI Jakarta. Tapi, untuk kelompok tadi, masyarakat rentan sudah dimulai, dan saat ini sudah vaksinasi sekitar dari tanggal 5 sampai saat ini mencapai 142 ribu," kata dia.

Dalam kesempatan ini, Nadia mengatakan pihaknya melakukan penghentian sementara distribusi vaksin COVID-19 AstraZeneca batch CTMAV547. Penghentian sementara distribusi vaksin AstraZeneca batch CTMAV547 itu merupakan bentuk kehati-hatian.

"Kalau kita lihat kemarin Kementerian Kesehatan menunda distribusi salah satu jenis vaksin yaitu AstraZeneca CTMAV547 ini dikaitkan karena kehati-hatian," kata Nadia.

Kemenkes menargetkan sebanyak 181.554.465 warga Indonesia akan mendapat vaksin covid-19 yang terbagi menjadi empat tahapan.

Pertama, menyasar sebanyak 1,4 juta tenaga kesehatan, kemudian tahap kedua secara paralel menyasar sebanyak 21,5 juta lansia dan 17,3 petugas pelayanan publik.

Kemudian tahap ketiga menyasar masyarakat rentan dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi sebanyak 63,9 juta orang. Dan tahap keempat menyasar sebanyak 77,4 juta orang yang merupakan masyarakat dan pelaku perekonomian lainnya dengan pendekatan klaster sesuai dengan ketersediaan vaksin.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas