Vaksinasi Gotong Royong Dimulai, Satgas: Segera Laporkan Jika Ada KIPI
Pemerintah mengimbau, jika masyarakat mengalami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) untuk segera melaporkannya.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Program vaksinasi nasional dan Gotong Royong telah berjalan.
Pemerintah mengimbau, jika masyarakat mengalami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) untuk segera melaporkannya.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito memastikan, tidak ada perbedaan mekanisme pengaduan KIPI dan kompensasi jika ditemukan KIPI, pada vaksinasi program pemerintah maupun Gotong Royong.
Baca juga: Vaksin Novavax dan Pfizer Diperkirakan Tiba di Indonesia pada Juni - Juli 2021
"Pelaporannya sama dengan vaksinasi program pemerintah," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Selasa (18/5/2021).
Dijelaskan sebelumnya prosedur terkait pengaduan KIPI yakni, pertama, bagi masyarakat penerima vaksin yang mengalami KIPI segera melaporkan ke Puskesmas atau fasilitas pelayanan kesehatan (faskes).
Kedua, hasil pelacakan dilaporkan ke Pokja/Komda PP-KIPI untuk dilakukan analisis kejadian dan tindaklanjut kasus.
Baca juga: Vaksinasi Gelombang ke-3 Dimulai, Masyarakat Tak Mampu dan ODGJ Jadi Prioritas
Ketiga, apabila ditemukan dugaan KIPI serius, faskes melaporkan ke dinas kesehatan kabupaten/kota untuk dilakukan pelacakan.
Keempat, KIPI yang meresahkan dan menimbulkan perhatian berlebihan masyarakat, harus segera direspon, diinvestigasi dan dilaporkan melalui website resmi di alamat: http://keamananvaksin.kemkes.go.id .
Vaksinasi Gotong Royong Dimulai, Jokowi Berharap Bisa Pulihkan Ekonomi dan Percepat Target Vaksinasi
Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 gotong royong dimulai hari ini, Selasa (18/5/2021).
Vaksinasi Covid-19 gotong royong dimulai di pabrik PT Unilever Indonesia, Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut meninjau pelaksanaan vaksinasi untuk pekerja tersebut.
Jokowi menyampaikan terima kasih atas berbagai pihak yang telah terlibat dalam proses vaksinasi Covid-19 gotong royong.
“Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada KADIN dan seluruh perusahaan yang sudah terlibat dalam proses vaksinasi gotong royong pada hari ini dan nanti hari-hari selanjutnya,” ujarnya, dikutip dari YouTube Sekretariat Kabinet RI, Selasa.
Jokowi berharap, dimulainya vaksinasi gotong royong bisa memulihkan produktivitas di sektor industri.
“Kita harapkan terutama perusahaan, pabrik, industri semuanya bisa berproduksi dalam suasana yang normal kembali,” ungkapnya.
Baca juga: Survei Kemenag: Baru 54% Umat Beragama yang Siap Divaksin, Peningkatan Edukasi Sangat Penting
Selain itu, Jokowi juga berharap vaksinasi gotong royong dapat mempercepat pelaksanaan vaksinasi nasional.
“Vaksin gotong royong pada tahapan pertama, kita telah mendapatkan 420 ribu (dosis) vaksin dan segera saya perintahkan untuk dilaksanakan di lapangan."
"Kita harapkan nanti kita akan mendapatkan suplai vaksinnya lebih banyak, sehingga proses vaksinasi gotong royong ini bisa mempercepat target dari vaksinasi yang ingin kita lakukan,” papar Jokowi.
Baca juga: Garuda: Semua Penerbangan Diawaki Pilot dan Pramugari yang Sudah Divaksinasi Covid-19
Ia berharap, cakupan vaksinasi dapat mencapai 70 juta penduduk pada Agustus sampai September 2021 mendatang.
"Vaksinasi ini juga kita harapkan bisa memulihkan ekonomi kita."
"Dengan kerja keras kita semuanya, kita berharap kuartal yang kedua 2021 bulan April, Mei, dan Juni ini, (pertumbuhan ekonomi) kita sesuai dengan target, yaitu kurang lebih tujuh persen bisa kita capai."
"Karena produksi di semua lini perusahaan, unit usaha semuanya bisa bergerak normal kembali,” pungkas Jokowi.
Kata Menteri Perdagangan
Sementara itu, Menteri Perdagangan (Mendag), Muhammad Lutfi menyampaikan, pelaksanaan vaksinasi gotong royong untuk pekerja merupakan upaya bersama pemerintah dan sektor swasta dalam menekan laju pandemi Covid-19 sekaligus menggerakkan perekonomian nasional.
Hal tersebut disampaikannya sebelum mendampingi Jokowi melakukan peninjauan pelaksanaan perdana vaksinasi gotong royong di pabrik PT Unilever Indonesia.
"Kita memulai bersama-sama, bahu-membahu antara pemerintah dan pihak swasta untuk memutus mata rantai Covid-19," ujarnya, dikutip dari laman setkab.go.id, Selasa.
"Tanpa terputusnya mata rantai Covid-19 ini, maka pertumbuhan ekonomi akan selalu terganjal."
"Oleh sebab itu, ini adalah terobosan terbaik yang dilaksanakan pemerintah Indonesia bersama-sama dengan sektor swasta untuk menggerakan perekonomian bangsa,” jelasnya.
Baca juga: Masukan Keluarga Trio, Pemuda yang Meninggal Setelah Vaksin AstraZeneca ke Pemerintah
Ia menambahkan, dengan divaksinasinya para pekerja swasta ini, terutama pekerja pabrik, diharapkan sektor industri bisa bergulir kembali dengan lebih nyaman dan aman serta lebih baik.
"Supaya produksinya bisa maksimum, sehingga dengan begitu kita akan mendapatkan nilai tambah yang lebih dari pergerakan ekonominya itu sendiri," kata dia.
Menutup pernyataannya, Mendag mengingatkan para pekerja dan juga seluruh masyarakat untuk tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan karena pandemi masih belum berakhir.
"Saya ingatkan kepada Bapak dan Ibu seluruh masyarakat Indonesia untuk tetap menjaga protokol kesehatan meskipun sudah divaksin karena hanya dengan protokol kesehatan itu kita bisa memutus mata rantai Covid-19 dan menggerakkan perekonomian," tutupnya.
Selain di pabrik PT Unilever Indonesia, pelaksanaan vaksinasi gotong royong perdana ini juga dilakukan secara serentak untuk pekerja dari belasan perusahaan yang tersebar di berbagai lokasi di Jabodetabek.
Baca juga: Link dan Cara Daftar Vaksinasi Gotong Royong, Dibuka hingga 21 Mei 2021
(Tribunnews.com/Nuryanti)