Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Satgas Kembali Tegaskan Isu Vaksin Covid-19 Mengandung Magnet adalah Hoaks

Pernyataan Wiku tersebut terkait dengan beredarnya informasi bahwa vaksin Covid-19 mengandung magnet.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Satgas Kembali Tegaskan Isu Vaksin Covid-19 Mengandung Magnet adalah Hoaks
Tim Komunikasi Komite Penanganan Covid-19
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito 

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menghimbau masyarakat tidak tersesat dalam menerima informasi.

Ia meminta masyarakat memilah informasi yang beredar di jagat maya dan  melakukan verifikasi informasi dari sumber terpercaya.

Pernyataan Wiku tersebut terkait dengan beredarnya informasi bahwa vaksin Covid-19 mengandung magnet.

Wiku menegaskan bahwa vaksin Covid-19 sama sekali tidak mengandung magnet.

"Perlu diketahui bahwa vaksin tidak mengandung magnet. Koin bisa saja menempel di kulit karena adanya keringat yang diproduksi secara alami oleh kulit manusia dan gaya gesek lainnya. Sehingga menimbulkan gaya magnet," kata Wiku dalam Konferensi pers virtual yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden,  Jumat  (28/5/2021).

Baca juga: Ini Penyebab Uang Koin Bisa Menempel di Lengan, Bukan Karena Vaksin Covid-19 Mengandung Magnet

Wiku meminta masyarakat menjauhi berita atau informasi dari sumber yang tidak kredibel.

Wiku menyarankan, dalam mencari fakta hendaknya masyarakat  berlandaskan pada bukti-bukti ilmiah.

Berita Rekomendasi

"Karena jika masyarakat menyebarkan informasi yang belum terverifikasi, sama saja dengan menyebar berita bohong. Dan tentunya menghambat upaya pemerintah dalam menangani pandemi di Indonesia," kata Wiku.

Viralnya video dan narasi mengenai vaksin Covid-19 mengandung magnet juga telah dibantah  Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, menegaskan bahwa apa yang ada di dalam video itu tidak benar.

"Ini hoax ya," ujar Nadia pada Kamis, (27/5/2021).

Dia menjelaskan bahwa vaksin mengandung bahan aktif dan nonaktif.

Bahan aktif berisi antigen dan bahan nonaktif berisi zat untuk menstabilkan, menjaga kualitas vaksin agar saat disuntikan masih baik.

Adapun jumlah cairan yang disuntikan hanya 0,5 cc dan akan segera menyebar ke seluruh jaringan sekitar.

"Sehingga tidak ada carian yang akan tersisa di tempat bekas suntikan," kata dia.

Menurutnya, logam dapat menempel di permukaan kulit yang lembab biasanya disebabkan oleh keringat.

"Pecahan uang logam R 1.000 terbuat dari bahan nikel dan nikel bukan logam yang bisa menempel karena daya magnet," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas