Indonesia Miliki 91,9 Juta Dosis Vaksin Covid-19, Kemenkes: Baru Penuhi 21 Persen Kebutuhan
Jubir Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmidzi mengatakan hingga saat ini Indonesia memiliki 91,9 juta dosis vaksin.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jubir Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmidzi mengatakan hingga saat ini Indonesia memiliki 91,9 juta dosis vaksin.
Jumlah tersebut baru mememenuhi 21 persen dari total kebutuhan vaksin Indonesia.
Diketahui untuk bisa membentuk herd imunity atau kekebalan kelompok bagi 181,5 juta penduduk Indonesia dibutuhkan sekitar 426 juta dosis vaksin.
"Kebutuhan vaksin kita itu untuk vaksinasi 181 orang itu dibutuhkan 426,8 juta dosis vaksin. Jadi kalau sekarang kita baru sampai dengan 91,9 juta. Jadi baru kurang lebih 21% dari kebutuhan," ujarnya dalam diskusi virtual, Senin (31/5/2021).
Nadia melanjutkan, per Minggu kemarin total penerima vaksin dosis pertama sebanyak 16 juta orang dan 10 juta orang dosis vaksin kedua.
Baca juga: Menkes: Jumlah Pasien Covid-19 yang Masuk Rumah Sakit Meningkat
"Jadi baru 10 juta orang yang menerima vaksin lengkap atau memiliki kekebalan yang lengkap," kata dia.
Ia mengatakan, memasuki semester kedua tahun 2021 kedatangan vaksin baik melalui jalur bilateral maupun multilateral semakin banyak.
Baca juga: Peringatan Menkes:Kasus Covid-19 Indonesia Diprediksi akan Terus Naik Hingga Akhir Juni
"Dengan penambahan vaksin maka akan menambah jumlah vaksin yang ada, karena April jumlah vaksin kita hanya 8 juta, sekarang sudah bisa dipastikan tiap bulan punya stok 20 sampai 30 juta dosis," katanya.
Jumlah Pasien Covid-19 yang Masuk Rumah Sakit Meningkat
Terpisah, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pasien Covid-19 yang masuk ke rumah sakit mengalami peningkatan setelah Idul Fitri 2021.
Hal itu disampaikan Budi usai rapat terbatas dengan Presiden Jokowi, di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (31/5/2021).
"Perlu kami sampaikan bahwa rumah sakit juga mengalami peningkatan pasien yang masuk," kata dia.
Tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Ratio (BOR) Covid-19 di rumah sakit secara nasional kata Budi mengalami kenaikan sekitar 25 persen.
Dari 72 ribu kapasitas tempat tidur yang dimiliki, sudah terisi 25 ribu.
Baca juga: Peringatan Menkes:Kasus Covid-19 Indonesia Diprediksi akan Terus Naik Hingga Akhir Juni
"Kemarin sempat sampai di titik terendah sekitar 20 ribuan yang terisi. Sekarang sudah naik angkanya sekitar 25 ribu, atau naik sekitar 20 sampai 25 persen. Kenaikannya memang agak tinggi" katanya.
Tingkat keterisian tempat tidur tersebut kata Budi tidak merata.
Baca juga: Ketua DPR Minta APBN 2022 Antisipasi Ketidakpastian Akibat Covid-19
Terdapat daerah yang BOR-nya tinggi, adanya juga yang rendah.
"Yang tinggi seperti di Aceh, sebagian kabupaten/kota di Sumatera Barat, di Kepulauan Riau dan Provinsi Riau, juga ada di daerah Jambi, kemudian sebagian Jawa Tengah, ada juga di Kalimantan Barat dan ada sedikit di Sulawesi," katanya.