Varian Baru Terus Bermunculan di Indonesia, Pemerintah Siapkan Beberapa Strategi
Strategi ketika adalah jika memang ditemukan varian baru, maka pemerintah akan segera melakukan contact tracing atau pelacakan kontak.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejak kemunculannya, virus corona terus bermutasi sejak pandemi penyakit yang. Varian-varian virus corona ini pun mulai menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Setidaknya dari Kementerian Kesehatan telah mengonfirmasi adanya tiga varian baru virus corona yang masuk. Di antaranya berasal dari Inggris yang disebut varian B.1.1.7, varian B.1.351 dari Afrika Selatan dan varian Covid-19 India yang dikenal sebagai B.1.617.
Menanggapi varian yang telah masuk ke Indonesia, pemerintah pun telah membuat beberapa strategi. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Dr dr Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS.
"Strategi pertama kami perkuat pintu masuk intenasional kita perkuat udara dan laut. Karena sudah pasti varian dibawa dari luar," ungkapnya saat ditemui di RS Ukrida, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (1/6/2021).
Baca juga: Berikut Daftar Vaksin Covid-19 yang Efikasinya Menurun Karena Varian Baru Corona
Selain itu Maxi mengungkapkan jika pemerintah juga memperkuat strategi dengan melakukan deteksi genom.
"Jadi sekarang kita hampir 2 juta lebih. Sehingga kita lebih cepat deteksi varian baru," katanya lagi.
Strategi ketika adalah jika memang ditemukan varian baru, maka pemerintah akan segera melakukan contact tracing atau pelacakan kontak.
Selain itu, Maxi juga mengatakan jika presiden telah mengeluarkan aturan percepatan vaksinasi di daerah munculnya varian baru.
Baca juga: Lima Nutrisi ini Bisa Membuat Tubuh Cepat Sembuh Saat Terinfeksi Covid-19
Tidak hanya itu, strategi juga diperkuat dengan penyiapan fasilitas kesehatan. Bukan hanya di rumah sakit pemerintah, namun juga swasta.
Dari menteri kesehatan, Maxi juga mengatakan telah mengeluarkan edaran dan evaluasi dalam mempersiapkan fasilitas. Kesiapan rumah sakit tidak hanya ruangan untuk rawat inap. Tapi juga kesiapan logistik, obat-obatan dan sumber daya manusia.