Klaster Keluarga Dominasi Lonjakan Kasus Covid-19 di Bangkalan, Satgas: Berdiam Diri di Rumah Saja
Telah terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Bangkalan, Madura dalam beberapa hari terakhir. Disebutkan klaster keluarga mendominasi lonjakan ini.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
TRIBUNNEWS.COM - Kasus Covid-19 di Bangkalan, Madura, Jawa Timur mengalami lonjakan dalam beberapa hari ini.
Berdasarkan analisa Dinas Kesehatan Bangkalan, lonjakan kasus Covid-19 di Bangkalan terjadi pada minggu ke-22 (29 Mei 2021) atau 14 hari pasca-Lebaran 2021.
Disebutkan, sebanyak 203 kasus Covid-19 telah terjadi di Bangkalan selama periode tersebut.
Dikutip dari TribunMadura.com, per tanggal 24 Mei 2021, angka positive rate mencapai 41 persen.
Baca juga: Lonjakan Kasus Covid-19 di Bangkalan: Data Corona Terkini hingga Penyekatan di Jembatan Suramadu
Baca juga: Sudah 2 Pekan Misteri Lubang di Kaca Toko Bangkalan Belum Terungkap, Benarkan Karena Penembakan ?
Artinya, dari 170 orang yang diperiksa, terdapat 70 spesimen yang positif Covid-19.
"Izin melaporkan, sejauh ini klaster keluarga mendominasi," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan, Sudyo dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Satgas Penanganan Covid-19 Jatim yang digelar secara mendadak di Pendapa Agung Bangkalan, Minggu (6/6/2021).
"Teman-teman nakes ( tenaga kesehatan) yang ada di Puskesmas Arosbaya itu jumlahnya sudah puluhan yang terpapar, kelelahan, bahkan salah seorang tenaga kesehatan kami kemarin, bidan senior meninggal karena Covid-19,” ungkap dia.
Sementara itu, Direktur Umum RSUD Syamrabu Bangkalan, dr H Nunuk Kristianti, terlihat hanya pasrah.
Ia terlihat beberapa kali mengulang kalimat bahwa pihaknya akan menuruti apa yang menjadi kebijakan Tim Satgas Penanganan Covid-19 Jatim terkait status RSUD Syamrabu ke depan.
"Bagaimana baiknya, kami ikuti saja. Sepertinya (kasus Covid-19) terus bertambah dan ini saya mohon kebijakannya bagaimana, apakah kami mau dijadikan rumah sakit khusus Covid-19, kami ikut saja demi keselamatan pasien dan masyarakat," ujar Nunuk.
Baca juga: Covid-19 dan Lansia, Kelompok Usia yang Paling Banyak Terpapar
Baca juga: Pesan Panglima TNI ke Satgas Covid-19 Saat Tinjau Pekalongan
Lebih lanjut, kata Nunuk, jumlah nakes RSUD Syamrabu yang terpapar saat ini sekitar 18 orang, dengan rincian 8 nakes dan perawat, 4 staf administrasi, hingga dokter senior spesials radiologi, Eko Sony Tejolaksito, Sp Rad meninggal dunia pada Sabtu (5/6/2021).
Total Sumber Daya Manusia (SDM) yang beraktivitas di RSUD Syamrabu Bangkalan, disebutkan dr Nunuk, lebih dari 1.000 orang.
"Kami telah melakukan swab antigen kepada SDM kami yang kontak langsung dengan pasien positif, jika positif kami lanjutkan pemeriksaan PCR," paparnya.
Imbauan Satgas Covid-19
Dengan melonjaknya kasus Covid-19 di Bangkalan, Satgas Covid-19 Kabupaten Bangkalan mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan ke Surabaya.
Hal itu lantaran sejak Minggu (6/6/2021), Jembatan Suramadu disekat.
Penyekatan dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19 yang saat ini sedang melonjak tinggi di Bangkalan.
Kebijakan tersebut diambil oleh Pemerintah Kota Surabaya atas persetujuan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Baca juga: Temukan Surat Bebas Covid-19 Palsu, Petugas Bandara di Riau Perketat Pemeriksaan Data Penumpang
Baca juga: Lonjakan Kasus Covid-19 di Bangkalan: Data Corona Terkini hingga Penyekatan di Jembatan Suramadu
Humas Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bangkalan, Agus Sugianto Zain, mengatakan, pengendara yang masuk ke Jembatan Suramadu akan dites rapid antigen.
Jika positif Covid-19, mereka akan langsung diisolasi hingga sembuh.
"Jadi jika tidak betul-betul berkepentingan lebih baik berdiam diri di rumah saja," ujar Agus, dikutip dari laman resmi Pemkab Bangkalan.
Data Lonjakan Covid-19 di Bangkalan
Per hari ini, Senin (7/6/2021), kasus Covid-19 di Jawa Timur sebanyak 276 kasus baru.
Dari data tersebut, terpantau terjadi lonjakan penambahan kasus di Kota Surabaya, disusul Kabupaten Bangkalan.
Kota Surabaya mendapat tambahan 29 kasus baru.
Angka tersebut mengalami peningkatan setelah beberapa waktu lalu, kasus di Surabaya sempat konsisten berada di bawah 20 kasus per hari.
Baca juga: Jadi Zona Merah Covid-19, Kapolri Intruksikan Penyemprotan Disinfektan 3 Hari Sekali di Kudus
Baca juga: Harga Pangan Dunia Melonjak di Tengah Pandemi Covid-19, Apa Dampaknya Bagi Indonesia?
Dikutip dari Surya.co.id, Kabupaten Bangkalan mendapati 25 kasus baru.
Kasus yang meningkat signifikan di Bangkalan membuat Pemprov Jatim dan Pemkot Surabaya bergerak cepat untuk mengantisipasi sebaran virus corona.
Sementara itu, ada juga kabar pasien yang dinyatakan sembuh dari COVID-19.
Sebanyak 201 pasien telah dinyatakan bebas dari virus corona, 26 di antaranya berasal dari Surabaya.
Berita lainnya terkait Virus Corona
(Tribunnews.com/Whiesa) (TribunMadura.com/Ahmad Faisol) (Surya.co.id/Alif Nur)