Satgas Berharap Masyarakat Tak Mudah Memberi Cap Negatif kepada Pasien Covid-19
Alexander K Ginting menyatakan stigma terkait pasien Covid-19 seringkali menghambat penanganan Covid-19.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19, Alexander K Ginting menyatakan stigma terkait pasien Covid-19 seringkali menghambat penanganan Covid-19.
Menurutnya, banyak orang di tengah masyarakat enggan mengakui atau bahkan tidak ingin memeriksakan diri saat mulai bergejala karena khawatir pandangan negatif bermunculan di tempat tinggal, kerja, maupun tempat usaha.
"Masalahnya kita orangnya mau tahu sakit apa sehingga akhirnya itu berubah orang yang ingin diobati. Misalnya begini kalau kita tahu si Tukang pecel lele itu dirawat dengan dua minggu ini semua pelanggan yang gak ada yang makan. Jadi hanya gara-gara itu saja membuat akhirnya orang enggan dirawat di rumah sakit dan di-tracing kontaknya," katanya dalam Talkshow bersama Tribunnews.com, Kamis (10/6/2021).
Baca juga: 95 Pasien Covid-19 Sembuh, Perumahan Griya Melati Bogor Segera Zona Hijau
Ia pun berharap masyarakat dapat membantu pemerintah dengan disiplin menegakkan protokol kesehatan dan menghilangkan stigma buruk pada pasien Covid-19.
Tujuannya jika ada orang yang positif virus Corona maka penanganan seperti testing, tracing, dan treatment dapat berjalan lancar.
"Ini juga menjadi tugas kita bersama artinya kalau pasien itu mau dites, mau diswab itu sebenarnya itu kepahlawanan, terbuka untuk keselamatan bersama," ungkap Alexander.
Menurutnya, 80 persen pasien Covid-19 dapat disembuhkan dengan penanganan yang tepat.
Untuk itu, Alexander berpesan agar masyarakat tidak mudah memberikan cap buruk pada pasien Covid-19.
"Kita juga mengajak seluruh masyarakat supaya kita tidak terlalu mudah memberikan stigma. Seseorang dapat Covid-19 bukan karena kehendaknya karena kehendaknya tapi ini pandemi," jelasnya.