Pemkot Semarang Siap Sewa Hotel untuk Tempat Karantina Pasien Covid-19
Walikota Semarang, Hendrar Prihadi akan gandeng hotel untuk menyediakan tempat isolasi bagi pasien Covid-19 jika tempat karantina pemerintah penuh
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Walikota Semarang, Hendrar Prihadi berencana menggandeng hotel untuk dapat menyediakan tempat isolasi bagi pasien Covid-19.
Langkah tersebut dilakukan Hendrar untuk mengantisipasi jika tempat karantina yang disediakan pemerintah daerah penuh.
Dikutip dari TribunJateng.com, Senin (14/6/2021), hal tersebut dilakukan Hendrar tak lain lantaran data statistik penderita covid-19 pada wilayah yang dipimpinnya mengalami peningkatan.
Peningkatan ini lantaran Kota Semarang juga dijadikan sebagai tempat rujukan pasien Covid-19.
Diketahui, presentase pasien Covid-19 asal luar kota yang dikarantina di Semarang sekitar 45% dari jumlah pasien keseluruhan.
Oleh karena itu, setidaknya hampir separuh dari total pasien Covid-19 yang dikarantina di Kota Semarang, berasal dari daerah lain.
Baca juga: Jokowi Tinjau Vaksinasi Covid-19 di Rusun Tanah Tinggi
Baca juga: Waspada Kasus Covid Melonjak Tinggi, Gubernur Anies Singgung Penegakan Hukum
Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi mengungkapkan, per hari Rabu (9/6/2021), setidaknya telah ada 499 warga luar kota yang dirawat di Kota Semarang.
Diketahui, dari jumlah warga luar daerah tersebut, pasien yang dikarantina didominasi oleh pasien dari Kudus.
"Hari ini (per hari Rabu (9/6/2021)) tercatat komposisinya 55 persen warga Semarang, dan 45 persen warga luar Semarang yang didominasi dari Kudus," terang Walikota Semarang.
Sehingga, demi mengantisipasi bertambahnya pasien COVID-19 yang dirawat di Kota Semarang, Hendi berencana akan menyewa hotel untuk bisa menambah kapasitas tempat tidur ruang isolasi.
Oleh karena itu, Hendi lantas berkomunikasi dengan sejumlah General Manager Hotel di Kota Semarang.
Baca juga: Laju Kasus Aktif Covid-19 di Jakarta Terus Alami Peningkatan, Dari 500 Menjadi 17.400
"Langkah itu kita ambil sebagai upaya cadangan apabila sewaktu-waktu BOR atau Bed Occupancy Rate seperti di rumah sakit, asrama haji maupun rumah dinas sudah penuh," terang Hendi.
Dalam pertemuannya itu, Hendi juga meminta hotel-hotel yang akan menyediakan kamar isolasi juga harus menerapkan standar protokol kesehatan.
Baik dari pengecekan tubuh pengunjung hotel, sterilisasi kamar secara rutin dan lain sebagianya.