Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ada di Kudus dan DKI Jakarta, Hasil Studi: Varian Delta Dapat Memperburuk Kekebalan Tubuh

Varian Delta ini terbukti meningkat setelah adanya transmisi antarmanusia. Dan sudah terbukti di populasi di India dan di Kudus.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Ada di Kudus dan DKI Jakarta, Hasil Studi: Varian Delta Dapat Memperburuk Kekebalan Tubuh
Tribun Jateng/Hermawan Handaka
Untuk mengantisipasi penularan Covid-19 Gelanggang Olahraga Tri Lomba Juang ditutup sementara mulai Senin (7/6/2021). Penutupan dilakukan hingga batas waktu yang belum ditentukan. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Semarang, Suhindoyo mengatakan, penutupan ini dilakukan untuk mengantisipasi penularan Covid-19. Pasalnya, GOR milik pemerintah tersebut seringkali menjadi tujuan masyarakat untuk berolahraga. Kami antisipasi dampak dari Kabupaten Kudus karena banyak warga Kudus dirawat di RSUD. Covid-19 di Kota Semarang juga mengalami peningkatan. Kemudian, Pak Wali ambil kebijakan untuk hati-hati dan menutup GOR terlebih dahulu, papar Suhindoyo. Selama penutupan, Dispora akan melakukan pembersihan semua fasilitas yang ada di Tri Lomba Juang sembari menunggu Covid-19 kembali melandai.Ada di Kudus dan DKI Jakarta, Hasil Studi : Varian Delta Dapat Memperburuk Kekebalan Tubuh (Tribun Jateng/Hermawan Handaka) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (UGM) mengeluarkan hasil penelitian Whole Genome Sequencing (WGS) rujukan dari Balai Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan (Balitbangkes).

Penelitian dilakukan menyusul terjadi lonjakan kasus COVID-19 di Kudus, Jawa Tengah setelah libur Idul Fitri.

Ketua Tim Peneliti WGS SARS-CoV-2, FK-KMK UGM dr Gunadi PhD SpBA, mengatakan, dari 70 spesimen yang diuji, 37 sampel dikirim ke UGM sementara sisanya dikirim ke Salatiga, Jawa Tengah.

Baca juga: Hasil Penelitian UGM, 28 dari 34 Sampel Spesimen Covid-19 di Kudus adalah Virus Corona Varian Delta

Baca juga: 28 Kasus Covid-19 Varian Delta India Merebak di Kudus, Ini yang Perlu Diwaspadai Menurut Ahli

Dari total 37 sampel, 34 sampel telah keluar hasilnya dan yang tidak keluar hasilnya ada 3.

Dalam penelitian tersebut ditemukan 28 dari 34 atau sekitar 82 persen merupakan varian Delta (B.1.617) dari COVID-19.

Untuk mengantisipasi penularan Covid-19 Gelanggang Olahraga Tri Lomba Juang ditutup sementara mulai Senin (7/6/2021). Penutupan dilakukan hingga batas waktu yang belum ditentukan. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Semarang, Suhindoyo mengatakan, penutupan ini dilakukan untuk mengantisipasi penularan Covid-19. Pasalnya, GOR milik pemerintah tersebut seringkali menjadi tujuan masyarakat untuk berolahraga. Kami antisipasi dampak dari Kabupaten Kudus karena banyak warga Kudus dirawat di RSUD. Covid-19 di Kota Semarang juga mengalami peningkatan. Kemudian, Pak Wali ambil kebijakan untuk hati-hati dan menutup GOR terlebih dahulu, papar Suhindoyo. Selama penutupan, Dispora akan melakukan pembersihan semua fasilitas yang ada di Tri Lomba Juang sembari menunggu Covid-19 kembali melandai. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)
Untuk mengantisipasi penularan Covid-19 Gelanggang Olahraga Tri Lomba Juang ditutup sementara mulai Senin (7/6/2021). Penutupan dilakukan hingga batas waktu yang belum ditentukan. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Semarang, Suhindoyo mengatakan, penutupan ini dilakukan untuk mengantisipasi penularan Covid-19. Pasalnya, GOR milik pemerintah tersebut seringkali menjadi tujuan masyarakat untuk berolahraga. Kami antisipasi dampak dari Kabupaten Kudus karena banyak warga Kudus dirawat di RSUD. Covid-19 di Kota Semarang juga mengalami peningkatan. Kemudian, Pak Wali ambil kebijakan untuk hati-hati dan menutup GOR terlebih dahulu, papar Suhindoyo. Selama penutupan, Dispora akan melakukan pembersihan semua fasilitas yang ada di Tri Lomba Juang sembari menunggu Covid-19 kembali melandai. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka) (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)

“Varian Delta ini terbukti meningkat setelah adanya transmisi antarmanusia. Dan sudah terbukti di populasi di India dan di Kudus.

Berita Rekomendasi

Hal tersebut juga memperkuat hipotesis para peneliti bahwa peningkatan kasus di Kudus tersebut adalah karena adanya varian Delta,” tegas, dr. Gunadi seperti dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, Selasa (15/5/2021).

dr. Gunadi juga menambahkan hipotesanya dengan penelitian terbaru dari The Lancet, yaitu varian Delta berhubungan dengan usia pasien.

Baca juga: Lonjakan Covid-19 Mengkhawatirkan, PDIP Fokus Maksimumkan Gotong Royong Tangani Covid-19 

Baca juga: WASPADA!Varian Corona B1617.2 India Mendominasi Penyebaran di DKI, Kudus dan Bangkalan

“Semakin tua pasien COVID-19 maka varian Delta ini akan memperburuk kekebalan tubuh pasien tersebut,” terangnya.

Dalam penelitian The Lancet, diketahui varian Delta dapat menginfeksi kembali pasien COVID-19 dan makin memperlemah kekebalan tubuh pasien.

Padahal apabila sudah terinfeksi COVID-19 pasien mendapatkan antibodi secara alami.

Kemudian varian Delta juga bisa menurunkan kekebalan tubuh seseorang dengan usia yang lebih tua meskipun sudah divaksinasi dua dosis.

“Dalam hal ini bisa dikatakan pemerintah sudah tepat menyasar target vaksinasi bagi golongan lanjut usia karena mereka kelompok yang rentan apabila tertular COVID-19 apalagi varian Delta,” lanjut dr. Gunadi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas