Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kasus Positif Corona Alami Lonjakan Pemerintah Disarankan Berlakukan PSBB Regional

Pakar Kesehatan Masyarakat, Hermawan Saputra menyarankan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berdasarkan wilayah kabupaten harus dila

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Kasus Positif Corona Alami Lonjakan Pemerintah Disarankan Berlakukan PSBB Regional
Freepik
Update Covid-19 Global 12 Februari 2021: 80 Juta Orang dari Total Kasus 108 Juta Telah Sembuh 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus pertambahan kasus positif covid-19 mengalami lonjakan drastis terutama di DKI Jakarta.

Pakar Kesehatan Masyarakat, Hermawan Saputra menyarankan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berdasarkan wilayah kabupaten harus dilakukan.

"Harus ada kebijakan PSBB. Kembalikan ke model semula dengan upaya yang lebih luas cakupannya, tidak berdasarkan kelurahan tapi wilayah kabupaten atau regional," kata Hermawan, Selasa (15/6/2021).

Tidak hanya itu, pemerintah lanjut Hermawan perlu juga meningkatkan kapasitas tracing, testing, dan treatment tiga kali lipat. 

"Karena kita mensinyalir bahwa potensi kenaikan kasus juga hingga tiga kali lipat dari data yang ada ini," ujarnya.

Hermawan mengatakan banyak rumah sakit mengalami over kapasitas akibat kenaikan kasus Covid-19 beberapa pekan terakhir. 

Baca juga: Ada di Kudus dan DKI Jakarta, Hasil Studi : Varian Delta Dapat Memperburuk Kekebalan Tubuh

Sehingga, menurut dia, penyediaan ruang rawat atau fasilitas-fasilitas isolasi perlu ditambah. 

Berita Rekomendasi

"Dan belum lagi adanya kemungkinan banyak data yang tidak terlapor atau tidak terdeteksi, jadi masif transimision di mana-mana," tuturnya.

Pemerintah lanjutnya juga perlu segera menyebar dan memperkuat laboratorium-laboratorium uji kultur, terutama untuk mendeteksi varian-varian baru.

Dia memberikan contoh, di beberapa daerah wilayah Jakarta tengah terjadi episentrum baru.

Dia berpendapat, penyebab kenaikan kasus Covid-19 belakangan ini karena perpaduan beberapa masalah, salah satunya mudik Lebaran.

"Dulu waktu orang mudik, dampaknya hingga saat ini kenaikannya. Kemudian, aspek varian baru memang dimungkinkan adanya mutasi genetik yang mempercepat penularan," ujarnya.

Sementara itu, Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University, Australia, Dicky Budiman mengatakan pemerintah pusat harus betul-betul mengubah strateginya. 

"Yang terjadi di Jakarta adalah representasi dari yang terjadi di Jawa, bahkan ada yang jauh lebih buruk potensinya," kata Dicky.

Padahal, kata dia, hasil evaluasi WHO bahwa Jakarta merupakan wilayah dengan kapasitas testing yang sudah memenuhi standar global. 

Menurut dia, saat ini merupakan situasi yang sangat serius. Sehingga, jika hanya beberapa daerah yang melakukan pengetatan kebijakan, dia menilai tidak akan menyelesaikan masalah.

Menurut dia, varian virus dari India lebih cepat menular dan berdampak lebih parah. Covid varian India juga menyiasati sistem imunitas. Orang yang sudah divaksin dan penyintas bisa tetap terkena. 

Sehingga, dia menilai harus siap juga dengan skenario terburuk, yaitu PSBB Jawa-Bali dan daerah besar lainnya.(Willy Widianto)
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas