Kemenkes Sebut 47 Kasus Varian Baru di Indonesia Berasal dari Luar Negeri
Pihak Kemenkes mengatakan, dari 145 kasus varian baru yang ditemukan di Indonesia, 47 diantaranya berasal luar negeri.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Juru bicara vaksinasi Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, dari 145 kasus varian baru yang ditemukan di Indonesia, 47 diantaranya berasal luar negeri.
"Dari 145 kasus itu, 47 kasus impor dan 98 kasus lokal," ujar Nadia saat dikonfirmasi Rabu (16/6/2021).
Ia memaparkan, ada total 1.989 sekuens yang diperiksa, dimana terdeteksi 145 kasus varian baru yang masuk kategori varian of concern (VoC) atau varian yang menjadi perhatian.
Baca juga: Anggota Komisi IX Minta PPKM Mikro Dijalankan Ketat Imbas Masuknya Varian Corona India ke Indonesia
Baca juga: Studi Inggris Sebut Vaksin Pfizer & AstraZeneca Bisa Melawan Corona Varian Delta hingga 90 %
Dengan rincian varian B.1.1.7 atau varian Alfa sebanyak 36 kasus, lalu varian B.1.351 atau varian Beta sebanyak 5 kasus.
Kemudian ada kasus varian Delta menjadi varian paling mendominasi dengam jumlah kasus mencapai 104 kasus.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan varian baru yang tersebar di 12 wilayah Indonesia.
Misalnya di Brebes, Cilacap, dan Kudus Jawa Tengah varian B.1617.2 yang kini dinamai varian Delta tercatat ada 75 kasus.
Sebelumnya Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama mengungkapkan, data terakhir di Inggris menunjukkan bahwa lebih dari 90 persen kasus baru COVID-19 di negara itu, kini adalah varian Delta ini, menggantikan varian Alfa (B.1.1.7) yang sebelumnya dominan di Inggris.
"Kalau pola ini juga akan terjadi di negara kita maka tentu bebannya akan berat jadinya," jelasnya.
Ia mengungkapkan, varian Delta di Inggris memiliki karakteristik seperti 60 persen lebih mudah menular daripada varian Alfa.