Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

UPDATE Kasus Corona Indonesia 18 Juni 2021: Tambah 12.990 Positif, 7.907 Sembuh, 290 Meninggal

Informasi jumlah pasien virus corona di Indonesia yang tercatat hingga Jumat (18/6/2021), tambah 12.990 positif, 7.907 sembuh, 290 meninggal

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
zoom-in UPDATE Kasus Corona Indonesia 18 Juni 2021: Tambah 12.990 Positif, 7.907 Sembuh, 290 Meninggal
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Ilustrasi update Covid-19. Informasi jumlah pasien virus corona di Indonesia yang tercatat hingga Jumat (18/6/2021), tambah 12.990 positif, 7.907 sembuh, 290 meninggal. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut update informasi jumlah pasien virus corona atau Covid-19 di Indonesia yang tercatat hingga Jumat (18/6/2021).

Jumlah kasus positif virus corona tercatat ada 12.990 penambahan dari sebelumnya 1.950.276 kasus.

Data tersebut dirilis dalam website resmi Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Indonesia, covid19.go.id, Jumat sore.

Kini, total kasus Covid-19 di Indonesia menjadi 1.963.266 sejak pertama terkonfirmasi pada 2 Maret 2020 silam. 

Kabar baiknya, ada sejumlah 7.907 pasien yang berhasil sembuh dari Covid-19.

Sehingga, jumlah pasien sembuh saat ini berjumlah 1.779.127 jiwa dari pasien sebelumnya yang sebanyak 1.771.220 jiwa.

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, 5 Organisasi Profesi Dokter Minta Pemerintah Lakukan Hal Ini

Baca juga: Daftar Klaster Penyebab Lonjakan Kasus Corona di Pulau Jawa, Ada Klaster Mudik hingga Perkantoran

Sementara itu, jumlah pasien positif Covid-19 yang dinyatakan meninggal dunia juga bertambah sebanyak 290 pasien.

Berita Rekomendasi

Total pasien meninggal dunia akibat virus corona menjadi 54.043 orang, dari yang sebelumnya sebanyak 53.753 orang.

Penambahan kasus positif tersebut tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.

Provinsi DKI Jakarta masih memiliki jumlah kasus Covid-19 terbanyak.

Selanjutnya, disusul oleh Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Kalimantan Timur.

Baca juga: Wagub DKI Bicara Kemungkinan Kebijakan Baru Sikapi Kenaikan Kasus dan Temuan Varian Virus Corona

Informasi ini dapat terlihat dari data peta persebaran kasus pada tiap provinsi.

Update corona atau Covid-19 di Indonesia bisa di akses di sini.

Varian Corona India Masuk ke Indonesia, Anggota Komisi IX Minta PPKM Mikro Diperketat

Dikutip dari Tribunnews.com, Jumat(18/4/2021), Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDIP, Rahmad Handoyo, meminta agar PPKM mikro harus segera diperketat.

Hal tersebut dilakukan guna mengantisipasi varian virus corona dari India yang sudah masuk ke Tanah Air. 

Mengingat varian dari India ini telah masuk dan ditemukan di Indonesia.

"Varian India yang terdeteksi dan melonjaknya kasus baru COVID-19 menjadi perenungan kita bersama dan evaluasi semuanya," ujar Rahmad, Rabu (16/6/2021).

Baca juga: Corona Mengganas, Ketua Umum PAN Usulkan Lockdown Akhir Pekan

Bukan hanya itu, PPKM mikro ini dilakukan juga karena melonjaknya angka kasus positif COVID-19 dalam beberapa waktu terakhir ini.

Melonjaknya kasus ini tak lepas dari kesalahan bersama dari seluruh pihak. 

Sebab, hingga kini masih saja ada masyarakat yang nekat mudik ke kampung halaman meski sudah dilarang oleh pemerintah. 

"Ini adalah dampak kesalahan kita rame-rame, kenapa demikian? Aturan pemerintah pusat sudah full protect dalam menekan COVID-19."

"Namun di lapangan masih banyak masyarakat nekat mudik, berkerumun, pemerintah daerah tidak tegas terhadap munculnya kerumunan yang tetap terjadi," ujar Rahmad, Rabu (16/6/2021).

Baca juga: Soal Puskesmas Tolak Pasien Corona di Tangsel, Berikut Penjelasan Satgas Covid

Menurut politikus asal Boyolali itu, salah satu pilihan yang dapat diambil saat ini guna menurunkan kasus Covid-19 adalah dengan melaksanakan PPKM Mikro secara ketat dan benar. 

Dia juga menekankan bahwa PPKM Mikro tak akan berhasil jika hanya dilaksanakan oleh pemerintah saja.

Sehingga, masyarakat sangat berperan penting dalam hal ini. 

Jika tidak dapat tegas dalam menerapkan PPKM, Rahmad mengatakan kemungkinan hal ini dapat membuat ledakan yang lebih besar lagi.

"Pilihannya hanya jalankan PPKM dan tegas penerapan skala mikro atau bangsa ini terancam ledakan yang lebih besar lagi, dan BOR RS kita tidak mampu lagi menerima pasien."

"Ini masih bisa kita kendalikan tapi ingat PPKM berhasil bukan karena pemerintah pusat saja, namun wajib kita bersama pemerintah daerah sampai desa, RT/RW bersama bumikan PPKM skala mikro. Yakin kita bisa kendalikan COVID-19," jelas Rahmad.

Lebih lanjut, Rahmad menekankan pula agar protokol kesehatan dan kesadaran untuk menjalankan protokol kesehatan itu ditingkatkan.

Dengan adanya kejadian ini, Rahmad meminta seluruh masyarakat untuk sadar dan bersama-sama menyelamatkan keluarga masing-masing dari bahaya Covid-19.

"Nah momentum inilah yang membuat kita bersama-sama selamatkan keluarga, selamatkan lingkungan dan selamatkan semuanya untuk sadar akan prokes yang akan selamatkan kita bersama," pungkas Rahmad.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Vincentius Jyestha Candraditya)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas