Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengenal Varian Delta, Covid-19 Varian Terbaru yang Lebih Mudah Menular

Telah muncul varian terbaru Covid-19 yakni varian Delta. Ini sejumlah informasi mengenai Covid-19 varian Delta.

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Mengenal Varian Delta, Covid-19 Varian Terbaru yang Lebih Mudah Menular
Freepik
ILUSTRASI Gejala Covid-19 Varian Delta - Simak sejumlah informasi mengenai Covid-19 varian Delta. 

“Batuk lebih jarang dan kami bahkan tidak melihat kehilangan penciuman muncul di sepuluh besar lagi,” kata Prof Tim Spector.

4. Memungkinkan Seseorang Dirawat di Rumah Sakit

Sebagian besar data ilmiah yang telah dipublikasikan tentang varian Delta sejauh ini, berasal dari Inggris, di mana para peneliti menggunakan metode cepat yang disebut “pengujian uji genotipe”.

Metode tersebut digunakan untuk mengetahui apakah sampel positif Covid-19 mengandung varian yang menjadi perhatian.

Menurut sebuah studi Skotlandia yang diterbitkan di The Lancet pada 14 Juni, varian Delta dikaitkan dengan sekitar dua kali lipat risiko rawat inap dibandingkan dengan varian Alpha.

Studi ini berdasar dari data 19.543 kasus komunitas Covid-19 dan 377 rawat inap yang dilaporkan di Skotlandia antara 1 April dan 6 Juni 2021.

Orang dengan kondisi yang mendasarinya memiliki risiko lebih besar untuk dirawat di rumah sakit, demikian temuannya.

BERITA REKOMENDASI

5. Tidak Cukup dengan Satu Dosis Vaksin

Studi yang sama menunjukkan bahwa orang yang telah menerima vaksin Covid-19 lebih kecil kemungkinannya untuk dirawat di rumah sakit dibandingkan dengan individu yang tidak divaksinasi.

Tetapi efek perlindungan yang kuat tidak terlihat sampai setidaknya 28 hari setelah dosis vaksin pertama.

Dua minggu setelah menerima dosis kedua, vaksin Pfizer-BioNTech tampaknya memberikan perlindungan 79 persen terhadap infeksi varian Delta, dibandingkan dengan perlindungan 92 persen terhadap varian Alpha.

Data baru yang diterbitkan sebagai pra-cetak oleh Public Health England (PHE) menunjukkan dua dosis vaksin Oxford-AstraZeneca 92 persen efektif terhadap potensi rawat inap karena varian Delta.


Selain itu, tidak menunjukkan kematian di antara mereka yang divaksinasi.

Vaksin juga menunjukkan tingkat efektivitas yang tinggi terhadap varian Alpha dengan pengurangan 86 persen rawat inap dan tidak ada kematian yang dilaporkan.

Selain itu, data menunjukkan bahwa efektivitas vaksin terhadap penyakit simtomatik adalah 74 persen terhadap varian Alpha dan 64 persen terhadap varian Delta.

Data terpisah yang diterbitkan oleh Public Health England menunjukkan bahwa vaksin Pfizer-BioNTech adalah 88 persen efektif terhadap penyakit simtomatik dari varian Delta dua minggu setelah dosis kedua, sedangkan efektivitas 93 persen terhadap varian Alpha.

Mirip dengan data Skotlandia, PHE menemukan bahwa dosis tunggal dari kedua vaksin kurang efektif terhadap varian Delta, dibandingkan dengan varian Alpha.

Tiga minggu setelah dosis pertama, vaksin memberikan perlindungan 33 persen terhadap penyakit simtomatik yang disebabkan oleh varian Delta, sedangkan perlindungan sekitar 50 persen untuk varian Alpha.

(Tribunnews.com/Yurika)

Berita lain terkait varian Delta

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas