Ivermectin dan Remdesivir Akan Diproduksi di Indonesia, Mana yang Lebih Manjur Sembuhkan Covid-19?
Usai mengabarkan vermectin 12 mg akan diproduksi massal, Erick Thohir menyatakan, pemerintah berencana memproduksi obat Remdesivir didalam negeri.
Penulis: Anita K Wardhani
Termasuk deksametason steroid yang murah dan tersedia secara luas.
Deksametason steroid biasanya digunakan untuk mengurangi peradangan pada penyakit lain seperti radang sendi.
Dalam hasil uji coba yang diumumkan pada Juni 2020, deksametason, terbukti mengurangi tingkat kematian sekitar sepertiga di antara pasien Covid-19 yang sakit paling parah.
Remdesivir Pernah untuk Atasi MERS dan SARS
Dikutip dari laman resmi Gilead Sciences, remdesivir pernah didemonstrasikan sebagai antivirus untuk mengatasi MERS dan SARS yang juga disebabkan oleh virus corona yang secara struktural mirip dengan Covid-19.
Data praklinis yang terbatas pada remdesivir di MERS dan SARS menunjukkan bahwa remdesivir mungkin memiliki aktivitas potensial melawan Covid-19. Selain itu, remdesivir juga pernah digunakan untuk menangani wabah ebola beberapa waktu lalu.
Sementara itu, obat remdesivir di Indonesia berasal dari produksi perusahaan farmasi asal India, Hetero dan didistribusikan oleh PT Kalbe Farma Tbk. Harga obat remdesivir dengan merek dagang Covifor dijual Rp 3 juta per vial atau per dosis.
Cara Kerja Remdesivir Pada Pasien Covid-19
Dirangkum dari Time.com, virus SARS-CoV-2 memasuki sel manusia yang diinfeksikan melalui suatu reseptop di permukaan sel. Setelah virus masuk ke dalam sel kemudian akan merilis RNA.
RNA merupakan kode genetik yang menginstruksikan virus mereplikasi atau memperbanyak diri. Nah, remdesivir dapat menghambat replikasi virus sehingga memperlambat penyebaran virus di dalam tubuh dan sistem imun pasien dapat mengendalikan virus tersebut.
Sementara itu, dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Kamis (1/10/2020), dokter spesialis paru dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, dr. Erlina Burhan, Sp.P (K).,M.Sc.,Ph.D mengatakan remdesivir diberikan melalui infus.
"Hari pertama 200 miligram, hari berikutnya bisa sampai 5-10 hari diberikan sebanyak 100 miligram. Ini diinfuskan bersama NaCL 0,9 persen," terang Erlina. Dia pun berharap remdesivir akan memberikan efektivitas yang baik dan juga aman untuk pasien Covid-19.
Untuk diketahui, remdesivir merupakan salah satu obat yang sudah masuk ke dalam standart of care Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Selain itu, obat remdesivir sudah mendapat persetujuan Emergency Use Authorization (EUA) atau penggunaan obat Covid-19 darurat.
Oleh karena itu, obat ini tidak bisa sembarangan diberikan ke semua pasien Covid-19. Obat remdesivir hanya ditujukan untuk pengobatan pasien penyakit Covid-19 yang telah terkonfirmasi oleh laboratorium.
Terutama untuk orang dewasa atau remaja (berusia 12 tahun ke atas dengan berat badan minimal 40 kilogram) yang dirawat di rumah sakit dengan kondisi parah. Rencananya, obat antivirus covifor (remdesivir) akan dicobakan di RSUP Persahabatan untuk 25 pasien Covid-19.
(Tribunnews.com/Rina Panca/Fitri Wulandari/Andari Wulan Nugrahani/Anita K Wardhani/Kontan/Kompas)