Ahli Virus Skotlandia Kaitkan 1.991 Kasus Covid-19 Dengan Supporter Euro 2020
1.991 kasus virus corona atau Covid-19 yang baru-baru ini terjadi di Skotlandia, dikaitkan dengan para supporter yang menonton pertandingan Euro 2020.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, EDINBURGH - 1.991 kasus virus corona atau Covid-19 yang baru-baru ini terjadi di Skotlandia, dikaitkan dengan para supporter yang menonton pertandingan Euro 2020.
Direktur Klinis Nasional Skotlandia, Profesor Jason Leitch mengatakan 397 infeksi diantaranya dikonfirmasi dialami supporter yang sebelumnya menyaksikan pertandingan Skotlandia melawan Inggris di Wembley Stadium.
Dua pertiga dari kasus tersebut melibatkan penggemar yang melakukan perjalanan dari Skotlandia ke ibukota Inggris, London, untuk menyaksikan pertandingan Inggris melawan Skotlandia.
Dikutip dari laman Russia Today, Kamis (1/7/2021), ada puluhan ribu supporter yang dikabarkan melakukan perjalanan antar negara, meskipun ada imbauan dari Menteri Pertama Skotlandia Nicola Sturgeon untuk tidak melakukan perjalanan ke Inggris, kecuali jika mereka memiliki tiket matchday.
Asosiasi Sepakbola (FA) Skotlandia mendapatkan alokasi 2.600 tiket untuk pertandingan di Wembley.
397 kasus dikonfirmasi telah ditemukan pada orang-orang yang menyaksikan secara langsung pertandingan antara tim nasional negara itu dengan Inggris.
Baca juga: Caranya Mudah, Ini Syarat Anak Usia 12-17 Tahun Bisa Ikut Vaksinasi Covid-19
Sebaliknya, zona penggemar di Glasgow untuk pertandingan Inggris menghasilkan infeksi yang relatif lebih sedikit, seperti halnya dua pertandingan Skotlandia yang digelar di Hamden Park.
Sementara itu, ratusan penggemar Skotlandia yang tidak memiliki tiket berkumpul di Leicester Square London untuk menyaksikan pertandingan tersebut sebelum akhirnya mereka dibubarkan polisi saat babak pertama dimulai.
Profesor Leitch mengaku khawatir bahwa hampir 2.000 dari 32.000 kasus yang terjadi di Skotlandia sejak 11 Juli lalu itu terkait dengan Euro 2020.
Namun, ia menyatakan bahwa sangat sulit untuk mengidentifikasi kasus tiap individu.
Baca juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Sebut AS Terlibat Dalam Insiden Inggris-Rusia di Laut Hitam
"Beberapa dari mereka mungkin membawanya (virus itu) ke London bersama mereka, dan beberapa dari mereka mungkin mendapatkannya saat pulang. Namun peningkatan jumlah kasus yang ditemukan pada laki-laki, anak muda dalam momen pertandingan Euro dan perjalanan para supporter ini menunjukkan bahwa pasti ada hubungan antara beberapa perjalanan itu dan Euro," kata Leitch.
Kendati demikian, Profesor Leitch menekankan bahwa ini bukan merupakan 'virus Euro' dan kesalahan itu tidak boleh dibebankan kepada para penggemar yang melakukan perjalanan secara massal.
"Ini, tentu saja, merupakan bagian penting dari beberapa minggu terakhir, namun anda bisa saja tertular virus bahkan jika anda tidak sedang berada dalam momen Euro dan tidak menonton sepakbola," tegas Leitch.
Baca juga: Varian Delta Covid-19 Sudah Masuk Purwakarta, dari Pasien Asal Karawang
Sebuah laporan menunjukkan bahwa sekitar 90 persen dari 1.991 kasus merupakan pasien laki-laki, dengan rentang usia antara 20 hingga 39 dalam tiga perempat kasus.
Kemarahan yang terjadi antara para ahli epidemiologi di Skotlandia ini mencerminkan debat serupa yang saat ini sedang berlangsung di Finlandia.
Karena otoritas kesehatan negara itu menyalahkan peningkatan tajam dalam kasus Covid-19 pada penggemar yang kembali dari St Petersburg Rusia, setelah menyaksikan tim nasional Finlandia memainkan dua pertandingan di turnamen itu.