Satgas Ungkap Mismanajemen Pengendalian Covid-19 Saat Terjadi Ledakan Kasus
Apalagi dia melihat sekarang pengendalian Covid-29 terlalu terfokus ke Rumah-Rumah Sakit untuk mereka yang terpapar.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA—Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Nasional, Brigjen TNI (Purn) dr Alexander K Ginting menilai terjadi mis-manajemen dalam penanggungan Covid-19, ketika terjadi ledakan kasus dan membludaknya pasien Covid-19 di Rumah-rumah Sakit.
“Kehadiran mereka di rumah sakit ini sebenarnya ada mis manajemennya itu di dalam penanggulangan pandemi,” ujarnya, dalam Gelora Talks bertajuk “Covid-19 Mengganas, Sanggupkah Sistem Kesehatan Mengatasinya?,” seperti disiarkan di Channel Youtube Gelora TV, Kamis (1/7/2021).
Apalagi dia melihat sekarang pengendalian Covid-29 terlalu terfokus ke Rumah-Rumah Sakit untuk mereka yang terpapar.
Di dalam penanggulangan pandemi, ketika terjadi ledakan kasus, kata dia, fokus bukan di Rumah Sakit.
Pengendalian Covid-19, seharusnya ditujukan ke hulun persoalan yakni pelacakan kontak erat (contact tracing).
Baca juga: Ketua Umum MUI Imbau Umat Islam Taati Protokol yang Ditetapkan Pemerintah Lewat Satgas Covid-19
“Di dalam penanggulangan pandemi, sebenarnya bukan urusan rumah sakit yang harus dibereskan. Jadi yang harus dibereskan itu adalah sektor di hulu. Jadi PKPM skala mikro itu sebenarnya diimplementasikan di Hulu dalam rangka untuk melakukan contact tracing,” tegasnya.
Pelacakan kontak erat ini harus menjadi prioritas, kata dia, tujuannya untuk memisahkan mana orang yang terinfeksi atau sudah terkonfirmasi, yang bergejala dan mana yang kontak erat.
“Oleh karena itu contact tracing di daerah hulu, di desa, di Kelurahan tidak boleh turun kapasitasnya,” ujarnya.
“Ini harus dikerjakan semaksimal mungkin. Jadi sepanjang contact tracing itu turun, maka kita tidak bisa memisahkan secara maksimal mereka yang terinfeksi, mereka yang bergejala dan mereka yang terkonfirmasi,” jelasnya.
Diberitakan, pemerintah melaporkan rekor kasus baru Corona sebanyak 24.836 kasus positif Covid-19 pada hari ini. Sebanyak 9.874 pasien sembuh dari Corona dan 504 meninggal karena Covid-19.
Perkembangan data kasus Corona ini disampaikan oleh Humas BNPB pada Kamis (1/7/2021). Data penanganan pandemi Corona ini diperbarui setiap hari per pukul 12.00 WIB.
Dengan penambahan kasus hari ini, total positif Corona mencapai 2.203.108 dan kasus sembuh kumulatif sebanyak 1.890. Sementara itu, hingga hari ini tercatat pasien Corona yang meninggal dunia di RI mencapai 58.995 kasus.(*)