Anies: Lebih dari 300 Jenazah Kasus Corona Dimakamkan Per Hari
Jumlah pemakaman harian ini bahkan lebih tinggi dibanding saat DKI menghadapi gelombang pertama Februari lalu
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta pada Jumat (2/7/2021 memakamkan lebih dari 300 jenazah dengan protap Covid-19.
"Hari ini Dinas Pertamanan dan Hutan Kota memakamkan lebih dari 300 jenazah," terang Anies dalam video rapat bersama jajaran ASN, di kanal Youtube Pemprov DKI, dikutip Sabtu (3/7/2021).
Jumlah pemakaman harian ini bahkan lebih tinggi dibanding saat DKI menghadapi gelombang pertama Februari lalu.
Waktu itu paling tinggi 140 pemulasaran jenazah per hari.
Menurut Anies jumlah pemakaman dengan protap Covid-19 terus meningkat dari hari ke hari.
Baca juga: Kasus Aktif Corona Naik 230 Persen Sejak Februari, Anies: Tertinggi di Sejarah Pandemi Jakarta
Hal itu tercermin dari jumlah penguburan pekan lalu yang menyentuh 150 jenazah, meningkat 200 jenazah, kemudian 250 jenazah, dan kini lebih dari 300 jenazah dikuburkan per hari.
Ia meminta kepada pihak manapun yang melihat informasi jumlah penguburan tersebut, tak dipandang hanya sekedar angka statistik.
"Ini bukan angka statistik, ini adalah saudara kita, ayah, ibu, anak, kakak, adik dari warga Jakarta.
Jangan pernah kita menganggap ini adalah angka statistik," pungkas Anies.
Sebagai informasi kasus aktif Covid-19 di DKI Jakarta per 2 Juli 2021 telah menyentuh angka 78.631 orang.
Kasus aktif adalah mereka yang masih dirawat di rumah sakit atau menjalani isolasi mandiri.
Baca juga: Gelar Rapat Darurat, Anies Tekankan 3 Prioritas dalam Penanganan Covid-19, Berikut Lengkapnya
Bahkan kasus aktif hari ini jadi yang tertinggi dalam sejarah pandemi di ibu kota.
Pasalnya pada puncak gelombang pertama di bulan Februari 2021 lalu, angka kasus aktif sebanyak 26 ribu.
Artinya terjadi peningkatan kasus aktif dari Februari ke Juli sebesar 230 persen.
Bahkan tren kasus aktif masih menunjukkan kenaikan dengan cepat.