Kelangkaan Oksigen, Anggota DPR: Pastikan Ketersediaan Aman, Jangan Buat Rakyat Panik
pemerintah agar memastikan ketersediaan oksigen di tengah lonjakan kasus Covid-19 agar tidak menimbulkan kepanikan masyarakat.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa hari lalu, publik dikejutkan dengan kelangkaan tabung oksigen medis di pasaran.
Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI Netty Prasetiyani Aher meminta pemerintah agar memastikan ketersediaan oksigen di tengah lonjakan kasus Covid-19 agar tidak menimbulkan kepanikan masyarakat.
"Informasi kelangkaan membuat panic buying di tengah masyarakat. Meskipun kasus ini sudah dapat diatasi oleh kepolisian, saya minta pemerintah memastikan ketersediaan tabung oksigen secara memadai, baik untuk kebutuhan faskes maupun di pasaran," ujar Netty, ketika dihubungi Tribunnews.com, Sabtu (3/7/2021).
Ketua Tim Covid-19 FPKS DPR RI ini menambahkan, lonjakan permintaan tabung oksigen dikarenakan tabung oksigen diperlukan oleh RS yang menangani kasus aktif dengan gejala sedang hingga berat, juga warga bergejala ringan atau sedang yang melakukan isolasi mandiri.
Pasien kasus positif dengan gejala semakin meningkat, sementara ketersediaan ruang isolasi di faskes rujukan di beberapa daerah penuh.
"Pasien positif dengan gejala ringan sampai sedang terpaksa isolasi mandiri di rumah dengan menyiapkan keperluan perawatannya, termasuk tabung oksigen," kata dia.
Pemerintah menyebutkan, secara nasional BOR rumah sakit di Indonesia mencapai 72%, sedangkan Wisma Atlet sudah mencapai 90%.
"Di beberapa daerah terjadi antrian pasien di IGD. Kondisi ini mengkhawatirkan jika tidak segera diantisipasi dengan persiapan rumah sakit darurat," ujar Netty.
Baca juga: Anggota Komisi VII Minta Kemenperin Amankan Pasokan Oksigen untuk Medis
Selain itu, kata Netty, kelangkaan tabung oksigen juga terjadi karena status tabung oksigen sebagai barang impor yang dikelola oleh segelintir perusahaan saja.
"Bagaimana bisa alkes penting seperti tabung oksigen bisa langka dan ternyata hanya dikelola oleh segelintir perusahaan. Jangan sampai ini jadi monopoli," ungkapnya.
Kelangkaan juga akhirnya merembet pada stasiun pengisian oksigen di berbagai tempat. Bahkan Netty menyatakan sempat dikirimi foto tempat pengisian di salah satu kota di Jawa Barat tertera pengumuman 'oksigen kosong'.
Netty menambahkan, Fraksi PKS mendorong pemerintah agar segera memastikan bahwa tidak ada permainan menimbun barang untuk kepentingan sepihak.
"Jangan sampai ada oknum yang memanfaatkan situasi sulit untuk kepentingan bisnis atau politik dengan mengorbankan nyawa rakyat," katanya.
Anggota Komisi IX DPR RI itu juga meminta pemerintah mengambil langkah antisipasi dengan menambah armada distribusi ke rumah sakit, jika perlu dengan penjagaan aparat.
"Pemerintah harus memastikan ketersediaan pasokan tabung oksigen di pasaran dengan harga wajar. Kendalikan harga tabung gas dan isi ulangnya kembali ke harga normal. Pemerintah harus menolong rakyatnya yang sudah bersedia melakukan isolasi dan perawatan mandiri dengan ketersediaan alkes dan obat-obatan di pasaran. Jangan membuat rakyat makin sulit," tandasnya.