Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kemenkes Bantah Faskes Kolaps Akibat Covid-19, Inisiator LaporCovid-19 Bilang Kurang Elok

Menurut Irma, faktanya selama ini sudah banyak sekali rumah sakit pelayanan Covid-19 yang tutup akibat lonjakan pasien .

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Kemenkes Bantah Faskes Kolaps Akibat Covid-19, Inisiator LaporCovid-19 Bilang Kurang Elok
SURYA/SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
VAKSIN DATANG - Sebanyak 77.760 vaksin Sinovac yang rencananya akan digunakan untuk vaksinasi Covid-19 tiba di Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur disimpan dan dijaga di ruangan dingin Dinkes Jatim yang suhunya 2-3 derajat, Senin (4/1/2020). Dinas Kesehatan Jatim memprioritaskan pemberian vaksin pada Sumber Daya Manusia bidang kesehatan yang bekerja di faskes kesehatan dan dinas kesehatan karena mereka beresiko tinggi tertular seelah melayani orang yang konfirm Covid-19. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Inisiator LaporCovid-19, Irma Hidayana menilai bantahan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengenai kolapsnya Fasilitas Kesehatan (Faskes) akibat lonjakan angka positif Covid-19 tidak elok untuk disampaikan.

Menurut Irma, faktanya selama ini sudah banyak sekali rumah sakit pelayanan Covid-19 yang tutup akibat lonjakan pasien .

"Banyak sekali orang yang sudah meninggal, banyak sekali layanan rumah sakit yang tutup. Tapi Kemenkes malah membantah bahwa ini tidak benar. Saya kira ini kurang elok," kata Irma dalam diskusi virtual yang digelar LP3ES, Senin (5/7/2021).

Menurut Irma, pernyataan Kemenkes tersebut sangat melukai perasaan masyarakat terutama keluarga korban yang meninggal akibat Covid-19.

"Ini sangat mencederai dan sangat menyakiti hati banyak orang terutama keluarga yang ditinggalkan," tutur Irma.

Baca juga: Presiden Jokowi Minta Seluruh Bansos Disalurkan Pekan Ini

Irma mengungkapkan selama ini tim LaporCovid-19 sangat sulit menemukan rumah sakit yang masih menyediakan tempat tidur bagi pasien Covid-19.

Fasilitas kesehatan, kata Irma, sudah tidak dapat menampung lagi pasien rujukan Covid-19.

Berita Rekomendasi

"Kami kebanjiran menerima pesan dari warga yang meminta tolong untuk mendapatkan layanan medis. Tapi, sebagian besar, 90 persen itu tidak berhasil. Sekarang sudah terlalu banyak sekali angka kesakitan dan kematian yang sebetulnya sudah banyak dicegah," ungkap Irma.

Namun di sisi lain, pemerintah masih bersikukuh terhadap data keterisian tempat tidur yang mereka himpun.

Padahal, Irma mengungkapkan adanya keterlambatan data terhadap ketersediaan tempat tidur isolasi maupun ICU COVID-19. Ia mencontohkan ketersediaan tempat tidur dalam kanal resmi Dinas Kesehatan DKI, yakni http://eis.dinkes.jakarta.go.id.

Berdasarkan informasi laman tersebut, tercantum sejumlah tempat tidur yang tersedia di beberapa rumah sakit.

Namun kenyataannya rumah sakit tersebut penuh.

"Tempat tidur RS di lapangan itu penuh. Tapi di data itu masih ada dan pemerintah menggunakan data ini, data yang hanya sebagai angka statistik. Bukan data yang merefleksikan situasi di lapangan," tutur Irma.

Sebelumnya, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi membantah, fasilitas kesehatan kolaps akibat lonjakan kasus Covid-19 yang meroket.

Hal itu disampaikan Nadia sekaligus menanggapi Laporan Koalisi Warga LaporCovid-19 yang mencatat 265 warga meninggal saat menjalani isolasi mandiri di rumah, saat mencari ruang perawatan di rumah sakit, maupun menunggu antrean masuk ke IGD.

"Kalau kolaps enggak, karena kan masih terus memberikan pelayanan sebaik mungkin," ujar Nadia saat dikonfirmasi, Senin (5/7/2021).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas