Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dukung Luhut Razia Perusahaan yang Penimbun Obat, Legislator PPP : Kalau Bisa Sesegera Mungkin

Terkait hal Itu, anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PPP Anas Thahir menyatakan dukungannya dan meminta razia dilakukan sesegera mungkin.

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Dukung Luhut Razia Perusahaan yang Penimbun Obat, Legislator PPP : Kalau Bisa Sesegera Mungkin
Warta Kota/Henry Lopulalan
Suasana masyarakat berbelanja obat dan peralatan medis di Pasar Pramuka, Jalan Pramuka, Matraman, Jakarta Timur, Rabu(30/5/2021). Meningkat virus Covid 19 menimbulkan meningkatnya permintaan multi vitamin dan beberapa jenis obat lainnya. Banyaknya permintaan membuat harga menjadi naik bahkan obat jenis antibiotik langka. Begitu juga persedian tabung Oksigen mulai tipis persediaanya. (Warta Kota/Henry Lopulalan) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Menteri Kordinator bidang Maritim dan Investasi (Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan mengancam akan melakukan razia ke gedung perusahaan yang menahan ketersediaan obat yang dibutuhkan oleh masyarakat guna mengantisipasi pandemi Covid-19.

Terkait hal Itu, anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PPP Anas Thahir menyatakan dukungannya dan meminta razia dilakukan sesegera mungkin.

"Harus. Itu memang harus dilakukan. Kalau bisa sesegera mungkin," ujar Anas, ketika dihubungi Tribunnews.com, Selasa (6/7/2021).

Anas juga mengatakan tindakan tegas dari pemerintah memang diperlukan untuk menyikapi kasus ini. Jika tak ada tindakan tegas, maka kebijakan yang diterapkan pemerintah demi mengatasi pandemi Covid-19 pun akan sia-sia belaka.

Baca juga: UPDATE Corona 6 Juli 2021, Tambahan Kasus Kematian Capai Tertinggi selama Pandemi, 728 Meninggal

"Perlu ada tindakan tegas dari pemerintah untuk mengendalikan harga obat yang semakin liar. Tanpa tindakan nyata dari aparat, kebijakan negara untuk melindungi rakyat dari bencana covid bisa sia-sia," jelas dia.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Kordinator bidang Maritim dan Investasi (Marinves) yang juga merupakan penanggungjawab pelaksanaan PPKM Darurat Luhut Binsar Pandjaitan memperingatkan para perusahaan atau distributor obat untuk tidak mempermainkan harga di tengah kondisi darurat Covid-19.

Luhut geram terjadi kelangkaan sejumlah obat-obatan pada masa PPKM darurat yang menyebabkan harganya melambung tinggi.

Baca juga: BREAKING NEWS Rekor Baru Update Corona 6 Juli 2021: 31.189 Kasus Baru, 728 Kematian

Berita Rekomendasi

"Akhir-akhir ini juga saya mencermati beberapa kejadian kelangkaan obat yang terjadi pada masa PPKM darurat," kata Luhut, Senin malam, (5/7/2021).

Luhut menilai kelangkaan obat yang terjadi karena perusahaan mencoba mempermainkan harga.

Ia heran perusahaan masih ingin mencari untung di tengah darurat Covid-19 padahal selama satu setengah tahun, perusahaan-perusahaan obat tersebut sudah menuai keuntungan.

"Satu setengah tahun sudah mengambil untung begitu banyak masa sekarang ini masih terus begini," katanya.

Baca juga: Kembali Rekor, Update Kasus Corona 3 Juli: Tambahan Kasus Tembus Angka 27 Ribu, Total 2.256.851

Luhut mengaku tahu betul, perusahaan-perusahaan obat telah merauk untung besar selama pandemi dengan meningkatnya permintaan dan naiknya harga obat.

Anak buahnya telah menghitung keuntungan yang didapat perusahaan selama 1,5 tahun terakhir ini.

"Kantor saya itu anak-anak muda itu menghitung untung anda berapa besar, tapi sudah cukup, enough is enough. sekarang kita dalam keadaan PPKM darurat cukup itu. patuhi peraturan yang sudah dibuat oleh Menteri Kesehatan," tuturnya.

Luhut mencontohkan harga obat Ivermectin yang harganya melambung menjadi puluhan hingga ratusan ribu per lembarnya, padahal harga aslinya di bawah 10 ribu.

"Saya melihat misalnya ivermectin sampai dihargai beberapa puluh ribu padahal sebenarnya harganya di bawah Rp10.000 dan sudah ada marginnya di sana itu. Jadi semua Saya minta agar masuk akal," katanya.

Oleh karena itu kata Luhut, pemerintah akan menertibkan harga obat-obatan yang melambung tinggi.

Pemerintah telah menghitung harga yang tepat agar perusahaan tetap mendapat untung namun masyarakat tidak dirugikan.

"Kita jangan diatur oleh orang-orang yang serakah," katanya.

Luhut memperingatkan perusahaan-perusahaan yang memainkan harga obat untuk segera menurunkannya.

Perusahaan yang menahan ketersediaan obat, untuk segera melepasnya ke pasar.

Luhut memberikan tenggat waktu tiga hari kepada perusahaan untuk melakukan hal tersebut.

Apabila tidak, Luhut mengancam akan merazia gudang perusahaan tersebut.

"Saya tekankan apabila dalam tiga hari kedepan kami masih mendapatkan harga-harga obat cukup tinggi atau terjadi kelangkaan maka kami akan mengambil langkah langkah tegas dengan merazia seluruh gudang-gudang mereka yang sudah kami identifikasikan keberadaannya," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas