Rela Nunggu 6 Jam Lebih agar Bisa Isi Ulang Oksigen untuk Kakak, Adam: Ini Perjuangan
Kebutuhan isi ulang oksigen belakangan ini meningkat, khususnya di wilayah Jakarta, mengingat angka masyarakat yang terpapar Covid-19
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kebutuhan isi ulang oksigen belakangan ini meningkat, khususnya di wilayah Jakarta, mengingat angka masyarakat yang terpapar Covid-19 melonjak.
Hal itu membuat, antrean panjang pembeli di beberapa depot isi ulang oksigen kerap terjadi termasuk di CV. Rintis Usaha Bersama yang berlokasi di Jalan Minangkabau, Manggarai, Jakarta Selatan.
Baca juga: Cerita Warga Lenteng Agung Patungan Beli Ambulans untuk Bantu Korban Covid-19
Adam (30) warga asal Tebet, Jakarta Selatan menjadi satu dari puluhan orang yang mengaku sudah antre sejak pagi agar bisa mendapatkan kesempatan mengisi ulang tabung oksigen yang dibawanya.
Dia menyebut, total sudah 6 jam lebih menunggu giliran untuk dipanggil oleh sang penjual. Sedangkan tabung oksigen miliknya baru terisi pada pukul 15.40 WIB.
Baca juga: Anies Janji Tak Potong Tunjangan Gaji ASN DKI, Dana Penanganan Covid-19 Diambil Dari Pos Ini
"Dateng dari pagi saya, sekitar jam 9 pagi, jadi udah ada 6 jam-an di sini (ngantre)," katanya kepada Tribunnews.com, saat ditemui di Manggarai, Jakarta Selatan, Kamis (8/7/2021).
Adam mengaku, kebutuhan oksigen yang dibawanya itu untuk sang kakak, yang saat ini sedang menjalani isolasi mandiri akibat terpapar Covid-19 dan memiliki riwayat sakit asma.
Ironisnya, suami dari kakak Adam atau yang biasa disebut Kakak Ipar juga terpapar dan mau tidak mau harus menjalani isolasi mandiri.
Baca juga: Putus Penyebaran Covid-19, BIN Gelar Vaksinasi dan Swab Antigen Gratis di Kembangan Jakarta Barat
"Iya jadi dia berdua kena (terpapar Covid-19) makanya ini mau gamau isi, buat cadangan," ucapnya.
Adam menyadari kalau kebutuhan untuk mengisi ulang oksigen yang dibawanya itu sangat penting.
Hal itu demi kesembuhan dari sang kakak bersama suaminya.
"Iya saya tungguin dari pagi sampe sekarang, ini kan perjuangan juga buat orang rumah," tukasnya.
Selain Adam, terdapat satu pelanggan lain yang terlihat sudah menunggu antrean sejak lama, Joko (47) pria asal Pondok Kopi, Jakarta Timur, sudah rela antre sekitar 3 jam.
Baca juga: Yuk Peduli, Bantu Kumpulkan Informasi Covid-19 di Luar Jawa Bersama wargabantuwarga.com
Joko mengaku sempat kesulitan mendapatkan oksigen, sebab beberapa tempat isi ulang yang didatanginya sudah habis.
"Tadi sempet ke Pasar Pramuka, cuma di sana habis, udah pada tutup juga, makanya akhirnya ke sini. Tadi sampai sini jam 2an," kata Joko dengan wajah tertutup masker double.
Joko menyebut kebutuhan pengisian oksigen itu dilakukan untuk sang keponakan.
Sebab kata dia, kondisi keponakannya sudah agak mengkhawatirkan dengan tekanan saturasi oksigen di dalam tubuhnya di bawah angka 60.
"Buat ponakan di rumah, udah kasihan diliatnya, saturasi oksigennya di bawah 60 padahal kan normalnya kan sekitar 90 ke atas," tuturnya.
Dia bahkan mengatakan rela untuk menunggu hingga berjam-jam demi tabung oksigen yang dibawanya terisi.
"Ini kalau masih disuruh nunggu sejam, dua jam lagi gak kenapa-napa dah, asal bisa dapet (mengisi ulang oksigen)," tukasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.