Kemenkes RI : Asrama Haji Pondok Gede Jadi RS Cadangan Perawatan Pasien Covid 19
Pemerintah telah menyiapkan tempat tidur sebanyak 30% dari keseluruhan tempat tidur di seluruh rumah sakit untuk perawatan COVID-19
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lonjakan kasus konfirmasi COVID-19 dan peningkatan kasus rawat inap terjadi di banyak daerah.
Dalam menghadapi lonjakan kasus tersebut, Kementerian Kesehatan melalukan sejumlah upaya mulai dari konversi tempat tidur, membangun RS Cadangan Asrama Haji, telemedicine, memastikan ketersediaan oksigen dan obat terapi COVID-19.
Pemerintah telah menyiapkan tempat tidur sebanyak 30% dari keseluruhan tempat tidur di seluruh rumah sakit untuk perawatan COVID-19.
Namun bagi beberapa wilayah, seperti di pulau Jawa, keterpakaian tempat tidur sudah hampir mencapai kapasitas rumah sakit.
Di DKI Jakarta, pemerintah 'menyulap' Asrama Haji Pondok Gede menjadi RS Cadangan perawatan pasien COVID-19.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi mengatakan dibuatnya RS Cadangan itu untuk merespon lonjakan kasus aktif COVID-19 di Jakarta yang masih sangat tinggi dan berimbas pada ketersediaan tempat tidur di rumah sakit.
Baca juga: Kemenkes, AP II dan Traveloka Hadirkan Vaksinasi di Terminal 2 dan 4 Bandara Soetta Mulai 12 Juli
"Terutama untuk daerah-daerah di Provinsi DKI Jakarta, angka Bed Occupancy Rate nya hampir 90%. Maka pemerintah telah mengambil langkah nyata dengan menyiapkan Asrama Haji Pondok Gede sebagai RS Cadangan," katanya dalam keterangannya, Senin (12/7/2021).
Pemerintah telah melakukan renovasi kamar, tempat tidur, penyediaan alat kesehatan, maupun fasilitas pendukung medis dan non medis lainnya.
Di Asrama Haji Pondok Gede akan ada 8 gedung yang sudah siap pakai, yang pertama adalah gedung Arafah untuk perawatan intensif, 2 gedung akan digunakan untuk asrama perawat, dan 5 gedung lainnya akan digunakan untuk perawatan pasien COVID-19 dengan gejala ringan - sedang.
Secara total, di Asrama Haji ini Pemerintah telah menyiapkan 860 tempat tidur isolasi, 50 ICU (Intensive Care Unit), dan 40 HCU (High Care Unit).
5 gedung yang telah disiapkan sebagai ruang perawatan bagi pasien COVID-19 dengan gejala sedang dan juga tersedia HCU di masing-masing gedung, adalah gedung A, B, C, H dan D5.
Baca juga: Pantau Ketersediaan Obat, Kemenkes Bakal Luncurkan Aplikasi Pharma Plus
Sementara bantuan untuk pelayanan medsis di wilayah DKI Jakarta berdatangan.
Salah satunya SiCepat Ekspres melalui program SiCepat Peduli menyalurkan alat perlengkapan medis untuk program Pemenuhan Kebutuhan Ekstensi 31 Rumah Sakit di Jakarta.
Mereka memberikan 2 unit Volumetric Syringe Infusion Pump, 2 unit Volumetric Infusion Pump, 2 unit 3-Channel Electrocardiograph, dan 12 unit High Flow Heated Respiratory Humidifier senilai Rp 1 miliar.
Bantuan ini secara simbolis diserahkan oleh perwakilan SiCepat Ekspres kepada Asperkeu Pemprov DKI Jakarta Sri Hayati yang didampingi oleh perwakilan Dinkes DKI Jakarta Purwadi, BPBD Provinsi DKI Jakarta Dedi Rohaedi, dan Biro KSD Marulina Dewi pada Jumat, 9 Juli 2021 di Gedung Balai Kota Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
“Bantuan yang diterima ini akan segera kami serahkan ke tim terkait sehingga dapat didistribusikan segera ke fasilitas isolasi terkendali yang ada di Rusun Nagrak, Rusun Pasar Rumput, dan lokasi lainnya” jelas Sri Hayati, Asperkeu Pemprov DKI Jakarta.
The Kim Hai, CEO SiCepat Ekspres menyampaikan, program SiCepat Peduli ini tidak lain adalah untuk membantu Pemerintah dalam penanggulangan Covid-19 dimana semakin banyak masyarakat yang harus melakukan isolasi mandiri dan kekurangan alat-alat Kesehatan yang dibutuhkan.
Bulan ini SiCepat Ekspres telah mengalokasikan dana hingga Rp 10 miliar di antaranya Rp 1 miliar untuk pengadaan set tempat tidur, Rp 1 miliar untuk alat medis dan sisanya dialokasikan untuk gratis ongkos kirim program telemedisin Kemenkes dan program Jabar Pikobar.
"Kami berkolaborasi bersama Kementerian Kesehatan dalam program pendistribusian obat gratis bagi para pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri melalui layanan telemedisin. Untuk pengadaan alat perlengkapan medis, SiCepat Ekspres bekerjasama dengan PT. Global Medik Persada," katanya.